Ancam Tidak Salurkan Hak Pilih

Ancam Tidak Salurkan Hak Pilih

JAKARTA - Ratusan tenaga honorer dari Kabupaten Indramayu yang tergabung dalam Foshdi (Forum Solidaritas Honorer Daerah Indramayu) mengepung Istana Negara, menuntut agar semua tenaga honorer K2 bisa diangkat menjadi PNS, Rabu (26/2). Mereka bergabung dengan kawan-kawan senasib dari seluruh Indonesia yang mengajukan tuntutan serupa. Tuntutan mereka sangat wajar, karena penghasilan para honorer memang jauh dari layak. Dalam satu bulan mereka hanya digaji antara Rp50.000–Rp500.000. Mereka juga kecewa karena disinyalir banyak terjadi kecurangan dalam seleksi CPNS. Lebih memprihatinkan lagi, banyak honorer yang sudah puluhan tahun mengabdi namun belum terangkat. Padahal Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menjanjikan akan memperhatikan mereka yang sudah berusia lanjut. Sebelum melakukan aksinya, massa berkumpul di Masjid Istiqlal Jakarta. Selanjutnya mereka langsung melakukan orasi dan berjalan menuju monas dan Istana Negara untuk menemui Presiden SBY. Keinginan honorer menemui SBY ternyata mendapatkan hadangan dari pihak kepolisian, yang telah membuat blokade agar para honorer tidak bisa mendekat ke Istana Negara. Pihak Presiden melalui juru bicara, akhirnya mau menerima 10 orang perwakilan honorer untuk bertemu dengan Menpan RB. Namun sampai dengan berita ini ditulis, belum ada keputusan dan para honorer masih terus bertahan di depan Istana Negara. Ketua Foshdi Indramayu, Agung Suprayogi mengatakan, hanya satu tuntutan para honorer tersebut yakni mereka yang telah masuk dalam database kategori 2 agar segera bisa diangkat pada tahun 2014 ini. Jika tidak ada keputusan yang berpihak kepada tuntutan honorer tersebut, maka pada tanggal 9 April mendatang seluruh honorer di Indonesia dipastikan hanya duduk manis di rumah tanpa menggunakan hak pilihnya. Sementara informasi yang diperoleh Radar, massa honorer K2 masih tetap bertahan di Istana Negara hingga sore hari. Karena desakan massa yang begitu kuat, akhirnya tenaga honorer K2 dijanjikan akan diangkat dalam dua tahap sampai dengan bulan Oktober 2014. “Mudah-mudahan janji pemerintah ini benar adanya, sehingga tenaga honorer K2 tidak resah lagi,” tandas Agung Suprayogi. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: