Bongkar Rumah Sendiri, Berharap Pemerintah Bantu Perbaiki

Bongkar Rumah Sendiri, Berharap Pemerintah Bantu Perbaiki

Melihat Korban Pergerakan Tanah di Blok Manis Desa Jerukleueut MUSIBAH bencana pergerakan tanah di Blok Manis RT 03/01 Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi, telah menjebol seditiknya tiga unit rumah serta puluhan rumah lainnya mengalami retak-retak. Azis Muhatorm -MAJALENGKA Setelah sebulan lebih dihinggapi ketakutan, beberapa warga yang dinding rumahnya jebol terpaksa membongkar rumahnya karena khawatir bertambah parah dan mengancam keselamatan para penghuninya beserta harta benda yang ada di dalamnya. Tiga rumah warga yang sudah jebol itu, di antaranya milih Suhati, Isoh, dan Rum. Mereka melakukan pembongkaran sendiri karena untuk menyelamatkan material bangunan yang masih utuh, agar tidak tertindih manakala rumah mereka benar-benar ambruk akibat pergerakan tanah yang kian parah. Salah satu warga yang tampak membongkar kediamannya Suhati menuturkan, dinding rumah pada sisi kirinya jebol sekitar sepekan yang lalu. Janda tiga anak ini pun sebenarnya telah mengungsi ke kediaman saudaranya yang terdekat, serta telah memindahkan harta bendanya agar tak tertindih runtuhan material. Namun, untuk memanfaatkan material bangunan yang masih layak dipergunakan, dia pun memilah dan merapikannya sendiri, seperti batu bata, tegel yang masih utuh, ataupun genteng-genteng yang terjangkau dan tidak terlalu tinggi. “Yah, lumayan lah sambil ngisi waktu. Daripada nanti ambruk ketindihan semua kan pada rusak. Kalau dibongkar duluan kan bisa ngumpulin bata, genteng dan material lain-lain yang bisa dipakai. Syukur-syukur nanti kalau ada bantuan pemerintah buat ngebangun lagi rumah saya yang udah rubuh ini,” kata Suhati. Hanya saja, untuk membongkar material lainnya yang cukup sulit dari jangkauan, sesekali dia meminta bantuan tetangganya karena butuh bantuan laki-laki untuk membongkar rumah yang materialnya berat. Namun, itupun tidak dapat dilakukannya setiap hari dan hanya sewaktu-waktu saja dilakukan, misalnya di hari libur. Warga lainnya yang rumahnya jebol, adalah Rum (80) yang sebelummnya tinggal seorang diri di rumahnya ini, kini telah mengungsi ke kediaman tetangga terdekat yang kondisinya relatif lebih aman dari ancaman pergerakan tanah. Awalnya, nenek Rum enggan meninggalkan kediamannya walaupun sudah jebol dan bisa ambruk sewaktu-waktu. Nenek yang keseharianya hanya mengandalkan pekerjaan berkebun dan mencari kayu bakar ini tidak mau diungsikan bukan lantaran takut dengan keamanan harta bendanya. Karena di kediamannya yang sangat sederhana tersebut, hanya ada beberapa perabot usang yang mungkin tidak seberapa nilainya. Namun, alasan dia enggan diungsikan karena telah terbiasa tinggal di rumahnya yang memang kondisinya sangat sederhana ini. Akan tetapi, atas bujukan aparat desa dan RT setempat, dia akhirnya mau diungsikan sementara ke rumah tetangganya. Rumah nenek Rum pun, dibongkar dan diselamatkan material bangunan yang masih layak pakai, dengan bantuan tetangga terdekatnya. Dengan kondisi demikian, warga yang rumahnya telah jebol berharap segera ada kepastian tentang penanganan bencana ini. apakah akan diperbaiki rumahnya dengan bantuan stimulan dari pemerintah atau mesti mencari lahan lain yang relatif aman untuk ditinggali. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: