Lawyer Termuda yang Ditunjuk KPU RI Hadapi Sidang PHPU 2024 di MK, Ternyata Berasal dari Cirebon

Lawyer Termuda yang Ditunjuk KPU RI Hadapi Sidang PHPU 2024 di MK, Ternyata Berasal dari Cirebon

Rd Agung Fajar menjadi lawyer termuda yang ditunjuk oleh KPU KPU RI dalam menghadapi sidang PHPU 2024 di MK.-hasil tangkap layar-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Proses Pemilu 2024 ternyata belum usai meski beberapa Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah sudah menetapkan calon legislatif (caleg) terpilih.

Pasalnya, proses sengketa Pemilu 2024 di sejumlah daerah masih menjalani sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Yang menarik dalam sidang tersebut, KPU RI dalam menghadapi sidang PHPU 2024 di MK menunjuk salah satu lawyer muda asal Kabupaten Cirebon.

Sebelumnya KPU RI telah menunjuk delapan kantor hukum yang dijadikan satu konsorsium untuk kepentingan hukum lembaga di MK.

BACA JUGA:Resmi, Partai NasDem Tetapkan Eti Herawati Jadi Calon Wali Kota Cirebon

BACA JUGA:Berkat Respon Cepat, PolseK Talun Berhasil Temukan Keluarga Bocah Hilang

BACA JUGA:Usai Olah TKP, Polisi Temukan Beberapa Petunjuk Penyebab Kematian Wanita di Kosan Pulomas Kedawung

Kedelapan firma tersebut diantaranya: Law Office Josua Victor, HICON Law & Policy Strategies, AnP Law Firm, Nurhadi Sigit Law Office, Bengawan Law Firm, Muhammad Rullyandi and Partners, Saleh & Partners dan Pieter Ell & Associates.

Dari kedelapan itu, Rd Agung Fajar menjadi lawyer termuda dengan ilmu dan pengalamanya yang lulus dari uji kualifikasi atau uji kelayakan.

Kepada radarcirebon.com, Kamis 9 Mei 2024, Rd Agung mengatakan memang terdapat perkara-perkara yang memiliki tingkat kerumitan tinggi dan ia diberikan amanah untuk handle salah satunya selain perkara-perkara lain yang ditanganinya.

“Ada beberapa perkara yang tidak bisa saya sebutkan secara rinci daerahnya demi etika dan proses hukum yang masih berjalan, namun sebagai clue perkara-perkara tersebut berada di Provinsi NAD, Papua, Riau, Gorontalo, Sulut, Sulteng dan NTB,” katanya.

BACA JUGA:Kalah 0-1 Dari Guinea, Pupus Sudah Mimpi Cabor Sepabola Berlaga di Olimpiade Paris 2024

BACA JUGA:Pasca Ledakan Gudang Amunisi Daerah, Sekda Jabar: Pastikan Penanganannya Cepat Terselesaikan

BACA JUGA:Gol dari Titik Putih, Timnas Indonesia Tertinggal 0-1 dari Guinea

Menurutnya, dari beberapa daerah yang ia dan tim tangani, Provinsi Papua merupakan area yang notabene memiliki tingkat kerumitan tinggi dari hulu, hilir sampai muara.

“Banyak faktor yang menjadi penyebab seperti geografis yang menyulitkan pendistribusian logistik, pengawasan, premanisme, limitasi waktu, sumber daya, sistem noken di beberapa tempat dan masih banyak tantangan lainya,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut pria lulusan UNS ini sebelum sampai pada pembedahan kasus.

Pihaknya pun  turut memberikan mengapresiasi kepada penyelenggara-penyelenggara yang bertugas disana.

“Berkat cinta kepada NKRI, merupakan kunci sebagai modal awal untuk penyelesaian demi koordinasi dapat dilakukan dengan baik entah untuk jawaban, pembuktian sampai putusan,” ujarnya.

BACA JUGA:Tinjau TKP Penemuan Jasad Wanita di Pulomas Kedawung, Kapolres Ciko: Periksa 2 Saksi

BACA JUGA:Pembunuhan di Kedawung Cirebon, Diduga Korban Wanita Open BO, Ditemukan di Dalam Lemari

Perlu diketahui, saat ini Rd Agung Fajar bekerja pada lawfirm Josua Victor and Partners yang beralamat di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, dia berdomisili di Jawa Tengah baik Solo maupun Semarang menjabat asisten di YLBHI-LBH Semarang.

“Setelah lulus S2 dan sumpah profesi karena usia yang sudah menginjak 25 tahun, saya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan bergabung di kantor ini yang memiliki kesamaan nilai yakni hukum bisnis dan tata negara untuk perkara-perkara yang ditangani.”

BACA JUGA:Begini Keterangan Teman Korban Dugaan Pembunuhan di Kamar Kos Pulomas Kedawung Cirebon

“Kebetulan pimpinan (Josua Victor) selalu memberikan kesempatan dan ruang untuk saya lawyer muda agar terus berkembang, tinggal bagaimana saya memanfaatkan kesempatan itu dengan amanah dan kontributif.”

Baginya, Cirebon sendiri tidak asing dengan begawan-begawan hukum yang telah mengamalkan gagasan dan kinerjanya untuk negeri.

“Sebagai contoh kita pasti mengenal ayahanda Prof Barda Nawawi Arief panutan kita semua, kemudian Jaksa Agung saat ini pak S.T Burhanuddin yang kebetulan juga berasal dari Ciayumajakuning,” ungkapnya.

BACA JUGA:Identitas Wanita Diduga Korban Pembunuhan di Kedawung Cirebon Ternyata Warga Indramayu, Datang dengan Pria

Artinya, kedua tokoh ini menginspirasi pribadi Rd Agung sebagai warga Cirebon agar dapat mengikuti jejaknya untuk menjadi cendikiawan hukum.

“Dengan tujuan mampu mengatasi persoalan-persoalan masyarakat luas sebagaimana tugas intelektual semestinya,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase