Inilah Pengakuan Tulus dari Pelatih Guinea Saat Berhadapan dengan Indonesia
Pelatih Guinea, Kaba Diawara sedang berdiskusi dengan asisten pelatih di pinggir lapangan saat timnya berhadapan dengan Indonesia di babak play off Olimpiade Paris 2024, Kamis 9 Mei 2024.-pssi.org-
PARIS, RADARCIREBON.COM – Setelah penantian panjang, akhirnya cabang olahraga (cabor) sepakbola putra Guinea lolos ke Olimpiade Paris 2024 usai mengalahkan Indonesia di babak play off yang berlangsung di Centre National du Football Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis 9 Mei 2024 malam WIB.
Guinea berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 1-0. Gol kemenangan tersebut diciptakan oleh Ilaix Moriba pada menit ke-29 lewat titik putih.
Berkat hasil ini, Guinea kembali masuk ke Olimpiade, karena terakhir kali negara Afrika itu lulus ke Olimpiade terjadi pada edisi 1968.
BACA JUGA:Bahas Percepatan Operasional TPPAS Lulut Nambo, Sekda Jabar Minta Dukungan Pemda Bogor
BACA JUGA:Lawyer Termuda yang Ditunjuk KPU RI Hadapi Sidang PHPU 2024 di MK, Ternyata Berasal dari Cirebon
Melihat hasil pertandingan tersebut, Pelatih Guinea, Kaba Diawara menyebut duel kontra Indonesia berjalan sulit.
"Itu (pertandingan melawan Indonesia, red) sulit," ucap Diawara dilansir Foot224.
Lebih lanjut, Kaba menilai anak asuhnya seharusnya bisa menang lebih dari satu gol jika mampu memanfaatkan sejumlah peluang.
"Namun, kami juga tidak membuat laga menjadi mudah karena tim punya banyak peluang. Masalah kami sama, baik dengan tim senior dan tim muda, yakni efisiensi," sambung sang pelatih.
BACA JUGA:Resmi, Partai NasDem Tetapkan Eti Herawati Jadi Calon Wali Kota Cirebon
BACA JUGA:Berkat Respon Cepat, PolseK Talun Berhasil Temukan Keluarga Bocah Hilang
BACA JUGA:Usai Olah TKP, Polisi Temukan Beberapa Petunjuk Penyebab Kematian Wanita di Kosan Pulomas Kedawung
Sementara, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan pencapaian Timnas Indonesia di ajang Piala Asia U-23 hingga bisa ikut play off Olimpiade Paris 2024 merupakan perjalanan yang sangat luar biasa dan akan tercatat dalam sejarah.
"Kita memang belum berhasil menginjak Olimpiade kali ini. Namun, perjalanan panjang dan pencapaian yang ditorehkan para pemain, pelatih, dan ofisial timnas sejak Piala Asia, hingga play off menunjukkan sepakbola kita punya kualitas untuk tampil di Olimpiade,” ujar Erick dilansir dari laman utama PSSI.
Dalam kesempatan ini, dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah dan masyarakat Indonesia yang sudah bahu membahu memberikan dukungan dan doa kepada Timnas U-23.
BACA JUGA:Kalah 0-1 Dari Guinea, Pupus Sudah Mimpi Cabor Sepabola Berlaga di Olimpiade Paris 2024
“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang sudah mendukung. Terutama Pak Presiden Jokowi yang sudah memberikan perhatian yang sangat besar pada Timnas Indonesia.”
“Seluruh pihak dan supporter yang sudah bahu membahu memperkuat Timnas baik secara langsung maupun melalui doa yang tak pernah putus. Terharu sekali melihat begitu besar antusiasme masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Meski belum menembus Olimpiade di kesempatan ketiga ini, Erick tetap mempercayai pada program pematangan timnas yang mengandalkan kualitas talenta muda, pemain naturalisasi, dan training jangka panjang.
BACA JUGA:Gol dari Titik Putih, Timnas Indonesia Tertinggal 0-1 dari Guinea
"Timnas ini punya generasi emas. Ada Witan Marselino, Rizki Ridho, Ernando, plus pemain naturalisasi. Lalu kita punya blueprint hingga 2045, dan kita konsisten lakukan training jangka panjang.”
“Artinya program yang kita jalankan sudah on the track. Kita akan konsisten dan perbaiki yang masih kurang.”
“Karena bagaimanapun, dengan pencapaian Timnas U-23 ini kita punya kebanggaan baru dan terbukti sepak bola makin menyatukan Indonesia," jelas Erick. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase