Minta Pusat Lihat Kondisi Daerah
MENYIKAPI hasil pengumuman CPNS dari tenaga honorer kategori 2 (K2) yang telah diumumkan secara resmi, Sekda Indramayu H Ahmad Bahtiar SH juga menyatakan kecewa dengan pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah pusat mestinya harus melihat kondisi di daerah yang tidak sama dengan di pusat. Menurutnya, kuota 30% bagi tenaga honorer K2 mestinya jangan dihitung secara nasional melainkan 30% dari tenaga honorer yang ada di masing-masing daerah. “Kalau kuota 30% dihitung secara nasional tentu banyak daerah yang dirugikan. Karena kondisi masing-masing daerah di Indonesia ini tidak sama, baik dilihat dari kondisi sumber daya manusia maupun kebutuhan terhadap pegawai negeri sipil,” kata Bahtiar, usai melantik Kabag Hukum Setda Indramayu, Rabu (26/2). Bahtiar mengatakan, berdasarkan pangumuman seleksi CPNS yang beru saja diumumkan, tenaga honorer K2 di Kabupaten Indramayu yang lulus seleksi hanya sekitar 17 persen. Menurutnya, itu sangat tidak adil karena jumlah tenaga honorer K2 di Indramayu masih cukup banyak dan nasibnya juga tidak jelas. “Terkait hal ini, Bupati juga sudah mengirimkan surat usulan ke pusat, agar kuota CPNS yang lolos minimal bisa mencapai 30%,” ujar Bahtiar. Apabila kuota 30 persen tersebut bisa dikabulkan, maka sisanya akan dibahas kemudian. Apalagi banyak tenaga honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun dan sekarang juga sudah berusia cukup tua, tentunya harus mendapat perhatian. Terkait tentang hasil seleksi CPNS yang telah diumumkan secarta terbuka di media massa, Bahtiar juga meminta kepada setiap dinas (OPD) untuk memasang pengumuman tersebut. Karena dengan diumumkan secara terbuka, diharapkan masyarakat tahu dan mereka juga diharapkan bisa memberikan masukan ketika mengetahui ada tenaga honorer “siluman” yang ternyata lolos. “Yang pasti tenaga honorer yang sudah lolos seleksi belum tentu lulus. Karena masih akan dilakukan verifikasi, termasuk ketika ada laporan dari masyarakat,” tandas sekda. Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu, Drs H Eddy Mulyadi MM, berharap agar pengumuman hasil seleksi CPNS dari honorer K2 bisa mendapat tanggapan dari masyarakat maupun kalangan dinas atau OPD. Menurutnya, keberadaan tenaga honorer K2 yang lebih tahu adalah OPD masing-masing, karena mereka yang mengangkat. “Yang pasti kami berharap kalau ada temuan di lapangan harus disertai dengan bukti-bukti. Karena kami bersama inspektorat akan melakukan investigasi terhadap berbagai laporan atau temuan yang masuk,” ujarnya. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: