DPRD Desak Disdik Evaluasi Kegiatan Study Tour Sekolah

DPRD Desak Disdik Evaluasi Kegiatan Study Tour Sekolah

DISOAL: Anggota DPRD Yoga Setiawan (kiri) bersama koleganya Anton Maulana (kanan) membahas soal study tour sekolah yang dinilai memiliki banyak problem dan perlu dievaluasi, kemarin.-Samsul Huda-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM -DPRD Kabupaten Cirebon mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) mengevaluasi kegiatan study tour sekolah. Imbas dari viral nya kecelakaan maut bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar di Subang.

Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan menjelaskan, dinamika study tour sebetulnya sudah menjadi bahasan lama di DPRD jauh sebelum viral akibat insiden kecelakaan. Yakni ketika masih duduk di Komisi IV.  

Yoga mengaku, pihaknya sudah memanggil Dinas Pendidikan agar kegiatan study tour yang dilaksanakan pihak sekolah bisa dievaluasi. “Kalaupun mau, study tournya memanfaatkan potensi daerah masing-masing,” kata Yoga Setiawan kepada Radar Cirebon. “Tujuan wisata para pelajar Kabupaten Cirebon yang ada di Cirebon saja,” lanjutnya.

Pernyataan ini, kata Yoga, sudah menjadi keputusan rapat Komisi IV dengan Dinas Pendidikan. Nantinya agar dibuatkan surat edaran dari Disdik ke setiap sekolah. “Tapi itu tidak dijalankan. Isinya kurang lebih sesuai dengan surat edaran Pj Gubernur yang belakangan diterbitkan,” terangnya.

BACA JUGA:Banyak Persoalan di Kabupaten Cirebon, Ketua DPRD: Masuk Kategori Kabupaten Tertinggal di Jawa Barat

Pria yang digadang-gadang bakal menjadi Calon Wakil Bupati Cirebon dari PDI Perjuangan ini pun menyebutkan potensi wisata di Kabupaten Cirebon banyak.

Salah satunya, sudah berskala nasional. Yoga mencontohkan, wisata religi Makam Sunan Gunung Jati. Menurutnya, berbagai kalangan sudah banyak yang datang berkunjung, berziarah ke makan wali. Tak terkecuali, tokoh nasional sekelas presiden pun kerap datang berkunjung kesana.

“Pelajar Cirebon pun harusnya dikenalkan, menjadikan Gunung Jati sebagai wisata unggulan. Jangan sampai, menjadi tujuan orang dari berbagai penjuru negeri, sementara pelajar Cirebon nya tidak pernah datang berkunjung,” tuturnya.

Kemudian, lanjut Yoga, potensi wisata alam Batulawang pun menjadi salah satu wisata lokal yang layak untuk direkomendasi. Selain aksesnya dekat, juga sebagai ikhtiar menghidupkan wisata daerah. “Kan, ramai nantinya. Wisata lokalnya hidup,” tandasnya. “Sekarang, kalau semua pelajar Cirebon diarahkan ke Yogyakarta, Bandung atau daerah lainnya. Wisata dikitanya sepi,” katanya.

BACA JUGA:PLN Kembali Sukses Rampungkan Proyek Kelistrikan di Jawa Tengah

Selain itu, Yoga juga mengaku mendapat banyak aspirasi dari masyarakat, terkait kewajiban pelajar untuk membayar biaya study tour meskipun mereka tidak mengikutinya.
Entah melalui skenario membayar setengahnya atau dengan bahasa lainnya. “Itu harus dievaluasi. Dasarnya apa?

Itu yang sekarang banyak dikeluhkan masyarakat,” imbuhnya.
Semua itu, kata Yoga, sebetulnya sudah menjadi kesepakatan berdasarkan rapat komisi IV dengan Disdik untuk segera dievaluasi. Ia pun berani menantang, pejabat Disdik kalau ada yang menyangkalnya.

“Saya ingat betul, dengan apa yang menjadi kesepakatan rapat. Kalau ada yang menyangkal, kita siap membuka arsip hasil rapatnya. Kan ada notulennya,” katanya.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana ST MM menyoroti pelaksanaan study tour yang diharuskan mendapat rekomendasi dari Dinas Perhubungan (Dishub). Dianggap berlebihan. “Kalau study tournya lokalan engga perlu itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: