Pilih Factory atau Open Class?

Pilih Factory atau Open Class?

SEPANG - Pengalaman baru kembali menyapa Andrea Dovizioso. Pembalap Italia memang masih membela Ducati untuk MotoGP musim 2014, tim yang sama dengan yang dibelanya musim lalu. Perbedaan besarnya, musim ini Ducati memilih untuk bertarung di open class, bukan factory seperti sebelumnya. Ducati memang sudah menyatakan akan terjun ke open class, meski keputusan terakhir antara factory atau open class baru dipusutkan hari ini. Dalam uji coba dua hari terakhir, Ducati mencoba dua motor dengan dua spesifikasi sekaligus. Di hari pertama dengan motor spesifikasi factory, dan kemarin, khusus motor Dovizioso memakai spesifikasi open class. Konsekuensinya, motor yang diandalkan oleh Ducati juga harus sesuai spesifikasi motor open class. Dengan kemampuan mesin yang tak sama dengan tim-tim factory ditambah ECU (unit control elektronik) yang standar, para pembalap harus berjuang keras untuk melakukan adaptasi. Meski di masa uji coba menunjukkan daya saing yang kompetitif, tim-tim open class harus berhadapan dengan usaha yang lebih keras. Dovizioso merasakan perbedaan antara tim factory dengan open class dengan jelas. Apalagi di hari kedua uji coba yang berlangsung di Sepang, Malaysia, kemarin, Dovizioso merasakan ECU standar yang untuk pertama kali diuji oleh Ducati. \"ECU standar rasanya sedikit lebih buruk dibanding yang dipakai tim factory Ducati sebelumnya. Jadi, kami harus bekerja keras dan malam ini (kemarin), kami menggelar meeting. Tak terlalu buruk, tapi software yang kami kembangkan sendiri justru lebih baik,\" urai Dovizioso seperti dikutip Crash. Sama dengan tim open class lainnya, sebenarnya Ducati juga mendapatkan keistimewaan di musim 2014. Mereka bisa membawa bahan bakar empat liter lebih banyak di tiap race, pergantian mesin lebih banyak hingga tujuh kali, juga ban belakang yang lebih soft. Hanya saja, menurut Dovizioso, \"keistimewaan\" berupa ECU standar justru tak menguntungkan timnya. \"Perbedaannya sedikit tapi di semua bagian. Anti-wheelie terasa lebih buruk, begitu pula pada kontrol traksi. Tapi, tak benar-benar buruk,\" ujar Dovizioso. Untung saja, keistimewaan lain bisa dimanfaatkan untuk bersaing dengan tim-tim factory. \"Mesin terasa lebih baik dengan bahan bakar lebih banyak. Tapi perbedaannya juga tak besar,\" beber pembalap yang sudah mengarungi MotoGP sejak 2008 itu. Meski menghadapi kesulitan, Dovizioso menunjukkan laju yang kompetitif di hari kedua. Dia berada di posisi keempat catatan waktu terbaik. Dengan catatan waktu 2 menit 0,787 detik atau terpaut 0,748 detik dari pembalap tercepat Dani Pedrosa (Repsol Honda) di hari kedua kemarin. Di antara para pembalap open class, Dovizioso berada di urutan kedua. Dia hanya kalah dari Aleix Espargaro (Forward FTR-Yamaha). Espargaro yang memiliki catatan waktu 2 menit 00,320 detik, unggul 0,467 detik dari Dovizioso. \"Saya tak terlalu terkejut dengan performa Aleix. Saya tahu dia akan cepat, tapi tak seperti ini. Itu juga karena dia memakai ban belakang soft, jadi kami belum tahu bagaimana kecepatannya saat balapan,\" ujar Dovizioso. Sepanjang uji coba hari kedua di Sepang, Dovizioso memang belum memanfaatkan ban soft. Sementara, rekan setim Dovizioso di Ducati, Cal Crutchlow belum mencoba ECU standar. Crutchlow tak tertinggal jauh. Dia berada di posisi ketujuh, tertinggal 0,165 detik dari Dovizioso. \"Kami belum fokus pada area itu. Fokus kami adalah performa motor yang nyaman dan mencoba setting yang tak berbeda antara open atau tidak,\" ungkap Crutchlow. (ady)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: