Dolar Tinggi, BPIH Diprediksi Ikut Naik

Dolar Tinggi, BPIH Diprediksi Ikut Naik

KUNINGAN- Bagi para calon jamaah haji (calhaj) yang mendapatakan kuota pemberangkaan tahun 2014 sepertinya harus harus bersiap menambah biaya menunaikan rukun Islam kelima. Pasalnya, tahun 2014 ini, diwacanakan setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) naik sekitar Rp5 juta-Rp6 juta. Kenaikan BPIH tidak terlepas karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sebagai contoh, pada tahun lalu dengan nilai tukar Rp9.000, BPIH yang ditetapkan yakni Rp33,8 juta. Dengan nilai tukar rupiah saat ini Rp11.600, maka prediksi kenaikan tak terelakan. “Kalau melihat nilai tukar, (BPIH, red)pasti naik. Namun untuk besaran kenaikan menunggu keputusan pemerintah,” ucap Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kuningann H Hamzah Rukmana SAg MA. Dikatakannya, kenaikan biaya daftar haji tersebut bukan dimaksudkan untuk mengomersialisasikan ibadah. Namun berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan juga nilai tukar rupiah yang terus melemah. Sementra itu, meski belum mendapatkan surat edaran resmi dari Kementerian Agama RI terkait pemangkasan kuota haji hingga 2016, namun Kemenag Kuningan harus menerima keputusan tersebut. Meskipun pihaknya tidak menginginkan adanya pemangkasan kuota haji karena jumlah daftar tunggu sudah banyak. “Iya saya juga dengar pemangkasan kuota masih berlangsung hingga 2016, karena terjadinya renovasi Masjidilharam. Kalau sudah beres akan normal seperti semula,” ujarnya. Hamzah mengatakan, akibat pemangkasan kuota itu daftar tunggu haji di Kuningan hingga 2024 atau sebanyak 9.740 orang. Hal itu berdasarkan kuota tahun 2013, yakni 782 orang. Sebelum dipangkas Kuningan mendapatkan jatah 978 orang. Kalau tidak dipangkas, lanjut dia, bisa maju satu tahun yakni 2023. Tapi, karena kebijakan kerajaan Arab, maka pihaknya hanya bisa menuruti. Pemeritah sendiri terus melakukan lobi agar kuota tidak dipangkas lagi. “Kita terbilang beruntung, karena hanya 20 persen. Warga Arab justru dipangkas 50 persen,” tandas Hamzah. Daftar tunggu yang sangat panjang, kata dia, menunjukkan minat warga Kuningan dalam menunaikan rukun Islam nomor lima tersebut sangat tinggi. Mengenai daftar tunggu pihaknya berharap pemerintah mencari solusi yang tepat. Ditanya mengenai adanya informasi dana talangan haji yang dihapus, Hamzah mengaku, belum mendapat kabar. Ia hanya tahu jika jumlah pendaftar calon haji menjadi naik setelah adanya dana talangan haji. “Belum ada kabar, dan kalau ada kabar kami pasti berikan informasi,” pungasknya. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: