Srikandi PLN Ajak Masyarakat Cegah Kecelakaan Akibat Listrik
PENCEGAHAN: Srikandi UPT Cirebon, Shafira, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan jaringan listrik.-ist-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIEBON.COM - PT PLN (Persero) sudah berperan aktif untuk menciptakan Budaya K3 di lingkungan kerja demi menjamin keselamatan tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. Hal ini turut mengisnpirasi sosok Srikandi UPT Cirebon, Shafira, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat pentingnya keselamatan kelistrikan bagi masyarakat.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Srikandi PLN yang bertujuan mengedukasi masyarakat, khususnya warga Arjawinangun agar lebih memahami pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan jaringan listrik.
Shafira bertugas pada PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Cirebon. Wanita berusia 25 tahun ini tergabung dalam Biro Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ULTG Cirebon.
UPT Cirebon sendiri merupakan unit kerja dibawah Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) dengan proses bisnis pengoperasian Gardu Induk dan penyaluran listrik melalui jaringan tranmisi SUTT dan SUTET.
BACA JUGA:Tidak Main-main, Polisi Arab Saudi Gencar Razia Jamaah Haji Ilegal, Begini Imbauan PPIH Madinah
Berada di garda terdepan transmisi PLN, Shafira selalu berperan aktif dalam menjaga keandalan jaringan transmisi melalui berbagai kegiatan. Salah satunya dengan mensosialisikan kepada masyarakat terkait wilayah kerja transmisi yang memerlukan perhatian khusus yaitu di sekitar jaringan transmisi SUTT dan SUTET.
Hal itu karena keberadaan tersebar luas yang pemantauanya tidak dapat dilakukan secara terus menerus. “Pada area di sekitar jaringan transmisi baik SUTT ataupun SUTET terdapat regulasi berkaitan keselamatan ketenagalistrikan berupa larangan adanya aktifitas atau masuknya benda asing yang disebut ruang bebas. Hal ini yang menjadi fokus kami saat melakukan sosialisasi,” terang Shafira.
Keselamatan masyarakat di sekitar jaringan transmisi SUTT dan SUTET telah dijamin oleh Undang-Undang, sepanjang terpenuhi persyaratan tidak adanya aktifitas dan benda asing memasuki ruang bebas. Dijelaskan oleh Shafira bahwa pelanggaran terhadap persyaratan ruang bebas masih saja terjadi.
Sering ditemui aktivitas permain layang-layang di sekitar jaringan transmisi yang memasuki ruang bebas. Hal itu perlu menjadi perhatian karena memiliki risiko terjadinya kecelakan akibat listrik. “Edukasi dan sosialisasi menjadi upaya kami untuk memitigasi terhadinya kecelakaan akibat penyaluran listrik pada jaringan transmisi SUTT dan SUTET,” lanjut Shafira.
BACA JUGA:Tentukan Idul Adha 1445 H, Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat, Berikut Jadwalnya
Pada kesempatan yang lain, General Manager PLN UIT JBT, Tejo Wihardiyono turut memberikan pendapat terkait pencegahan kecelakaan akibat kegiatan ketenagalistrikan ini.
“Kegiatan edukasi dan sosialisasi pada umumnya dihadapkan pada tantangan berupa keberagaman karakter pada masyarakat, namun PLN tidak akan pernah berhenti agar listrik tetap andal dan masyarakatpun aman dalam berkegiatan,” terang Tejo Wihardiyono.
Tejo melanjutkan, ada peran Srikandi dalam setiap pekerjaan di Unit Transmisi Jawa Bagian Tengah. Sebagai dukungan PLN terhadap Woman Empowerment, mendorong keterlibatan perempuan di dalam tubuh PLN dengan adanya kebijakan yang membuat iklim kerja yang kondusif dan mendukung perempuan makin berdaya.
Upaya pencegahan kecelakan akibat listrik melalui keterlibatan peran Srikandi PLN menjadi komitmen yang akan terus dilakukan PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik serta memberikan manfaat bagi masyarakat. (why/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: