Terendam Banjir, Tanaman Padi Masih Aman

Terendam Banjir, Tanaman Padi Masih Aman

MAJALENGKA – Banjir di wilayah utara Majalengka yang merendam ratusan hektare tanaman padi, diklaim tidak sampai membuat puso. Pasalnya, genangan banjir yang merendam sawah tidak lebih dari tiga hari. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Ir H Wawan Suwandi MP menyatakan, tanaman padi yang terendam pasca musibah banjir di beberapa desa di Kecamatan Sumberjaya dan Ligung terbilang masih dalam kondisi aman. Namun, pihaknya membenarkan jika terdapat ratusan hektare tanaman padi terendam. Disebutkan, dari data yang masuk kepada pihaknya, di Kecamatan Ligung meliputi Desa Leuweunghapit areal sawahnya terkena banjir 80 hektare, Sukawera seluas 25 hektare kemudian Desa Ampel yang cukup luas yakni 115 hektare, Cibogor 30 hektare. Sedangkan di Desa Lojikobong, Kecamatan Sumberjaya pihaknya hanya mencatat seluas 20 dari laporan OPT di sejumlah kecamatan tersebut. Namun pihaknya meyakini hal tersebut tidak menganggu produksi hasil pertanian. Dari data produksi padi di Majalengka secara keseluruhan yang terdata tahun 2013 lalu seluruh lahan pertanian di Majalengka bisa menghasilan produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 707.000 ton. Jumlah tersebut, kata dia, ternyata masih surplus lebih banyak dari kebutuhan konsumsi beras di Majalengka yang hanya berkisar di angka 377.000 ton sepanjang tahun 2013. “Artinya, kalau sawah terendam lebih dari tiga hari tentunya akan berdampak pada gagal panen (puso). Tetapi musibah banjir itu hanya bertahan selama satu hari saja menggenangi areal pertanian,” jelasnya, kemarin (27/2). Justru yang perlu diapresiasi yaitu Kabupaten Majalengka masih mengekspor ke kabupaten/kota lain sebanyak 45 persen seperti pasokan ke Pasar Induk Kramatjati, Pasar Induk Caringin Bandung serta Pasar Jagasatru Cirebon serta lainnya. Namun demikian, pihaknya tetap berkoordinasi dengan instansi lainnya dalam upaya penanganan dan pencegahan darurat banjir seperti PSDAPE dan BPBD Majalengka. Dinas Pertanian juga mendesak kepada BBWS agar secepatnya menormalisasi sungai yang kondisinya semakin parah dan diketahui mengalami pendangkalan. “Sehingga program 2015 tentang produksi pangan khususnya bidang hortikultura dapat memberikan peran bagi surplus padi. Karenanya, kami meminta kepada instansi berwenang agar beberapa titik sungai betul-betul ditangani,” pintanya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: