Pelatihnya Diteror, Hotel Timnas Filipina Dibombardir Petasan

Pelatihnya Diteror, Hotel Timnas Filipina Dibombardir Petasan

Hotel tempat para pemain Timnas Filipina dibombardir petasan. Begitu juga dengan pelatih Tom Saintfiet yang mengaku mendapat teror.-Tangkapan layar-Instagram

RADARCIREBON.COM - Jelang laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Indonesia vs Filipina, banyak dibumbui berbagai hal non teknis.

Jika sebelumnya Pelatih Tom Saintfiet, mengaku mendapat ancaman pembunuhan, kali ini hotel tempat menginap Timnas Filipina mendapat 'serangan' petasan yang diduga dilakukan oleh fans Garuda.

Video serangan petasan yang 'membombardir' hotel tempat rombongan Timnas Filipina, beredar luas di berbagai media sosial.

Psywar yang dilancarkan jelang laga Indonesia vs Filipina itu, diduga sengaja dilakukan untuk meruntuhkan mental anak asuh Tom Saintfiet sebelum pertandingan.

BACA JUGA:Ancaman Mengerikan Ditujukan ke Pelatih Filipina, Coreng Nama Indonesia

Seperti diketahui, Indonesia bakal melakukan pertandingan pamungkas melawan Filipina untuk menentukan langkah ke putaran ketiga Pra Piala Dunia 2026.

Saat ini, nasib Indonesia bakal ditentukan pada pertandingan nanti malam. Di sisi lain, Vietnam membuntuti di peringkat ketiga untuk merebut tiket tersebut.

Jika Indonesia kalah dari Filipina dan Vietnam berhasil mengalahkan Irak di waktu yang sama, maka posisi runner up bakal disalip The Golden Warrior.

Dengan begitu, Vietnam bakal menemani Irak ke putaran ketiga, sebagai perwakilan dari Grup F untuk kembali bersaing di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

BACA JUGA:Ayu Mundur dari PDIP, Gara-gara Rekaman Sunjaya Bocor?

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, fans Indonesia sudah melakukan psywar kepada Timnas Filipina.

Dimulai dengan pengakuan pelatih Tom Saintfiet yang mendapat ancaman pembunuhan, kali ini hotel tempat menginap Timnas Filipina diserang petasan yang diduga oleh fans Timnas Indonesia.

Teror yang dilancarkan fans Garuda itu, mengundang pro dan kontra dari kalangan netizen. 

Meskipun hal tersebut tidak pantas untuk dilakukan, namun sebagian lagi menganggap sebagai bentuk psywar yang wajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: