Musim Hujan, Hambat Penjualan Paving Block

Musim Hujan, Hambat Penjualan Paving Block

LIGUNG – Faktor cuaca mempengaruhi pemasaran bagi para perajin paving block, di Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung. Pasalnya, sinar matahari dinilai sangat penting untuk memudahkan proses pengeringan. Salah seorang perajin paving block di Rt 04 Rw 04, Warta (40), mengaku sejak beberapa bulan terakhir ini pemasaran hasil produksinya terganggu. Dari biasanya dalam satu bulan mampu menjual 300 biji paving block, kini hanya separuhnya saja. Sebab, musim hujan membuat beberapa hasil produksinya tersebut lama mengering. “Kalau kemarau sih satu hingga tiga hari saja bisa mengeringkan sekitar 300 biji paving block. Tetapi sekarang cukup terhambat karena minimnya sinar matahari,” katanya di sela-sela aktivitasnya itu, kemarin. Alhasil, hal ini membuat terhambatnya produksi pemasaran kepada konsumennya. Ia mengatakan, setiap kali konsumen memesan, harus menunggu sekitar satu minggu kalau produksinya itu bisa dikirimkan. Hal ini terkadang membuat sejumlah konsumen memilih untuk membatalkan pesanannya tersebut. Produksinya itu mampu memasok ke beberapa daerah di Ciayumajakuning. “Ada juga yang membatalkan pembelian karena lama. Ya kita mau gimana lagi,” ungkapnya. Senada juga diungkapkan buruh pembuat paving block, Dasma (46). Pendapatan yang diterima dirinya juga cenderung menurun akibat hasil pembuatannya tidak berjalan maksimal. Dari pembuatan produk yang mampu menghasilkan lebih dari 250 biji tersebut, ia mendapatkan bayaran dari pemilik usaha Rp150 ribu saja. “Kalau produknya sudah laku terkadang saya juga dapat bayaran tambahan. Karena membantu proses pengangkutan ke bak mobil,” katanya. Pemilik usaha, Ifin membenarkan jika dalam beberapa bulan terakhir ini hasil produksinya terhambat. Belum lagi beberapa biji paving block miliknya tersebut hancur akibat hujan. Saat ini biaya tambahan pembuatan usahanya juga terbilang bertambah karena harus menyediakan karung berukuran panjang untuk menutupi hasil produksi yang telah dibuat oleh sejumlah pekerjanya tersebut. “Kalau gak ditutup dengan karung, ya otomatis paving yang belum garing maksimal itu hasilnya jelek. Setiap bulannya kami mampu mengirimkan produk ini ke beberapa daerah di wilayah III Cirebon,” tuturnya. Dijelaskannya, pemilik usaha paving block di Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung memang cukup banyak. Hasil produksi yang berbahan semen pasir itu terus diminati beberapa konsumen di berbagai daerah. Namun, seiring memasuki musim penghujan sekarang ini sejumlah pemilik usaha di desa tersebut mengeluh akibat tidak maksimalnya hasil yang didapat. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: