Teror Setan ‘Dolbon’ di Majalengka, Diduga Terkait Ilmu Hitam

Teror Setan ‘Dolbon’ di Majalengka, Diduga Terkait Ilmu Hitam

Warga RT 03 RW 01, Blok Kamis, Desa Burujul Wetan menunjukkan lokasi rumah yang mendapat teror Setan 'Dolbon' pada tahun 2013. Foto:-Ono Cahyono-Radarcirebon.com

"Kejadian seperti itu tidak hanya di RT kami, tapi hampir di seluruh Desa Burujul Wetan," ujarnya.

BACA JUGA:Berkas Pegi Setiawan Dilimpahkan ke Kejaksaan Sebelum Sidang Pra Peradilan, Tim Pengacara: Kami Tetap Jalan

Teror misterius ini pun bukan sekali dua kali terjadi. Tapi berlangsung cukup lama, sampai kurang lebih 3 bulan lamanya. 

Kotoran misterius yang diduga milik manusia itu mengganggu warga dan bahkan menimpa sebanyak 7 rumah serta sebuah musala di RT 03 RW 01.

"Di RT kami, sekitar 7 rumah dan musala juga menjadi sasaran Setan Dolbon. Kotoran tersebut ditemukan di depan pintu rumah," jelas Tatang.

Oleh sebab itu, warga kemudian mulai berspekulasi terkait penyebab kotoran misterius tersebut. 

Beberapa warga menduga kotoran itu berasal dari hewan tertentu. Tapi ada juga yang mempertimbangkan kemungkinan adanya praktik ilmu hitam. 

Fenomena Setan Dolbon itu sempat menciptakan ketakutan di kalangan warga sekitar.

"Pada masa itu, warga merasa gelisah dan mempertanyakan apa maksud dari kejadian tersebut. Beberapa bahkan menduga ada motif seperti diguna-guna," ucapnya.

Untuk mengungkap misteri tersebut, warga sepakat untuk mencari pelaku teror kotoran ini. Mereka bahkan melibatkan aparat desa dalam upaya penelusuran.

"Warga membentuk siskamling untuk melakukan investigasi. Aparat desa dan polisi juga turut serta dalam patroli," kata Tatang.

Meskipun siskamling telah diperkuat, namun pelaku teror kotoran tersebut hingga kini masih menjadi misteri. 

Teror tersebut terus berlanjut meskipun telah ada upaya patroli dari warga dan aparat.

"Pelaku belum juga ditemukan. Meskipun warga dan aparat desa berpatroli, setiap pagi kotoran tersebut masih ditemukan di beberapa titik. Kami tidak tahu siapa pelakunya. Ada yang menduga kucing, ada pula yang menduga manusia karena karakter kotorannya mirip," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: