Kepala SDN I Lebakwangi Bantah Lakukan Penyimpangan BSM

Kepala SDN I Lebakwangi Bantah Lakukan Penyimpangan BSM

MALAUSMA - Kepala SDN I Lebakwangi Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka Mulyadi SPd tidak terima atas pemberitaan di tabloid mingguan yang menuduh dirinya melakukan upaya penyimpangan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Didampingi sejumlah guru, Mulyadi SPd kepada Radar menjelaskan, bahwa untuk penyaluran dana BSM itu sudah dilakukan sebagaimana mestinya. Dan sebelum dilakukan pembagian bantuan dana tersebut kepada masing-masing siswa, pihaknya telah beberapa kali mengadakan rapat pertemuan dengan para orang tua/wali murid. “Tujuan kami mengundang rapat pertemuan dengan para orang tua/wali murid agar di dalam pelaksanaan penyaluran bantuan dana tersebut tidak sampai menimbulkan kecurigaan dari pihak orang tua/wali murid. Karena pada dasarnya kami semua ingin dilaksanakan dengan secara transparan atau terbuka,” ungkap Mulyadi. Lebih lanjut dikatakannya, SDN I Lebakwangi yang memiliki 297 siswa itu, sesuai dengan data yang ada siswa yang mendapat bantuan dana BSM itu tercatat sebanyak 81 orang siswa. Rinciannya 5 orang siswa mendapat bantuan sebesar Rp245.000 dan 76 orang siswa mendapat bantuan senilai Rp425.000. Bahkan, berdasarkan hasil kesepakatan bersama dari pihak orang tua/wali murid, karena mengingat dari sebanyak 297 siswa itu ternyata masih banyak siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Maka atas kesepakatan bersama dan atas keikhlasan dari masing-masing para orang tua/wali murid, dan hasil usulan dari para orang tua/wali murid ke pihak sekolah agar bagi siswa-siswa yang tidak tercatat dalam daftaran siswa miskin itu pun mendapatkan perhatian atau mendapat bantuan. Akhirnya atas hasil kesepakatan rapat tersebut telah disetujui, agar sebanyak 216 orang siswa lainnya pun mendapat bantuan. “Singkat ceritanya, maka sebanyak 216 orang siswa itu masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp50.000,” ucapnya. Setelah disalurkan ke sisiwa, dan digunakan untuk proses pemberkasan, pembelian materai, serta transportasi untuk proses pencairan, masih ada kelebihan dana. Dari kelebihan dana tersebut pihak sekolah membeli pakaian siswa berupa baju takwa dan busana muslim yang dibagikan kepada siswa. Sehingga, pihaknya tidak habis pikir dengan munculnya permasalahan yang diterbitkan di tabloid tersebut. Padahal, jelas-jelas bantuan dana tersebut telah diberikan kepada yang berhak menerimanya, dan pihak sekolah sama sekali tidak melakukan penyimpangan. “Semua yang kami lakukan selama ini berdasarkan hasil musyawarah dengan para orangtua/wali murid. Sebab, kami juga tahu tidak ingin menyalahgunakan bantuan dana tersebut. Justru atas kesepakatan bersama, siswa yang tergolong berasal dari keluarga miskin dan tidak mendapat bantuan dana BSM mendapat bagian walaupun jumlahnya kecil,” tandasnya. Terpisah, salah satu orang tua/wali murid H Endin Rojudin kepada Radar mengatakan, sebetulnya apa yang telah dilakukan oleh pihak sekolah (SDN I Lebakwangi) sudah benar dan tidak perlu dipermasalahkan. Sebab, semua yang dilakukan atau ditempuh pihak sekolah itu bukan atas kehendak dari pihak sekolah, melainkan atas kesepakatan bersama dengan para orang tua/wali murid. Karena dalam daftaran bantuan siswa miskin itu, tidak semua siswa yang berasal dari keluarga mampu/miskin tercatat atau mendapat bantuan. Maka para orang tua/wali murid yang mendapat bantuan dana BSM mengusulkan agar siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu juga mendapat perhatian. “Sehingga atas inisiatif dan kesepakatan tersebut, pihak sekolah memberikan bantuan kepada siswa yang lainnya sebesar Rp50.000. Bahkan, tidak hanya itu dari pihak sekolah pun telah berupaya dengan membelikan pakaian berupa baju taqwa dan busana muslim untuk diberikan kepada siswa yang kurang mampu,” pungkasnya. (har/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: