Massa Pendukung Caleg Bentrok di Mapolres

Massa Pendukung Caleg Bentrok di Mapolres

MAJALENGKA – Puluhan massa pendukung salah seorang calon anggota legislatif (caleg), mengontrog halaman Mapolres Majalengka, Senin (3/3). Kemarahan massa tersebut diakibatkan oleh proses rekapitulasi suara yang dianggap tidak valid dan merugikan calon yang didukung mereka. Tak ayal, kondisi ini memaksa petugas pengamanan pemilu dari Mapolres Majalengka, mesti turun tangan. Massa yang marah tersebut, sebelumnya sempat diredam amarahnya dan dinegosiasi oleh tim negosiator yang terdiri dari beberapa anggota Polisi Wanita (Polwan), namun ajakan negosiasi ini tak digubris kelompok massa yang amarahnya sudah memuncak. Alhasil, dengan instruksi dari Kapolres lewat Kabag Ops, petugas Sabhara dengan tameng dan tongkat pemukul terpaksa diterjunkan untuk membuyarkan konsentrasi massa, dan mendorong massa agar membubarkan diri, sebelum aksi ini berjalan lebih anarkis. Rentetan peristiwa tersebut, merupakan salah satu skenario dari gladi pengamanan pemilu yang digelar jajaran Polres Majalengka, guna mengantisipasi dan mengamankan proses pemilu legisaltif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres). Berikut prosedur tetap (protap) yang mesti dijalankan petugas kepolisian manakala terjadi peristiwa semacam ini. Selain skenario bentrok massa di waktu kampanye, dalam kegiatan ini juga diperagakan skenario ketika pemungutan suara, dimana para pendukung salah seorang caleg mengamuk marah-marah di TPS akibat tidak mendapatkan undangan untuk mencoblos pada hari H pemungutan suara. Diperagakan pula skenario ketika terjadi kondisi ketika sekelompok massa yang tidak puas dengan hasil penghitungan suara di TPS, mencoba membuat onar dan menggagalkan rapat pleno yang seolah-olah dilaksanakan oleh KPU, massa pun tampak berusaha merusak kantor KPU karena ketidakpuasan mereka. “Untuk prosedur ketika terjadi suasana seperti ini. Kita tetapkan protap tembak di tempat untuk melumpuhkan para perusuh. Tentunya dengan peluru karet. Serta menembakkan gas air mata dengan tujuan membubarkan konsentrasi massa perusuh,” jelas Wakapolres Majalengka Jonner Mh Samosir SIK. Dia menjelaskan, dalam gladi ini, selain diperagakan tindakan yang nantinya akan melibatkan seluruh personel dari jajaran Polres Majalengka beserta jajaran petugas Polsek, pihaknya juga dibantu oleh pasukan BKO dari Brimob Polda Jabar, jika terjadi situasi yang semakin tidak kondusif. Ditambahkan, gladi dan pelatihan pra operasi pengamanan pileg dan pilpres ini, telah dilaksanakan selama empat hari. Dengan harapan, semua personel yang nantinya akan dilibatkan dalam operasi ini, bisa memahami tugas tupoksinya masing-masing, serta memahami protap jalur pelaporan dan tindakan yang mesti dilakukan di lapangan. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: