Blatter Pasrah Pada Tuhan

Blatter Pasrah Pada Tuhan

BRASILIA - Piala Dunia 2014 akan dibuka dengan pertandingan antara tuan rumah Brasil melawan Kroasia, 100 hari mendatang. Tempatnya di Arena Corinthians, Sao Paulo. Semua orang panas dingin karena venue pertandingan belum juga rampung. Tragedi itu terjadi pada 27 November 2013. Dua pekerja di Arena Corinthians meninggal dunia karena kecelakaan kerja. Hal tersebut membuat pengerjaan stadion yang berada di Sao Paulo itu sempat tersendat. Dimulai pada 2011, stadion yang menelan dana jumbo hingga R$820 juta (Rp4,23 triliun) tersebut rencananya akan rampung Desember tahun lalu. Namun semuanya berantakan. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) lalu memberikan perpanjangan tenggat. Hal yang sama dilakukan untuk tiga venue lain yakni Arena Pantanal di Kota Cuiaba, lalu Arena Amazonia (Manaus), plus Arena da Baixada (Curitiba). Kematian dua pekerja di Sao Paulo membuat total tumbal menjelang Piala Dunia 2014 menjadi empat orang. Korban pertama jatuh pada 12 Juni saat seorang pekerja konstruksi jatuh dari ketinggian 30 meter dan langsung meninggal di tempat dalam proyek di Mane Garrincha Stadium, Brasilia. Maret tahun lalu, satu pekerja tewas di Arena Amazonia, Manaus. Kematian memang menjadi episode horor. Tetapi hal yang juga bikin ketar-ketir adalah menanti kapan selesainya empat stadion itu. \"Kami harusnya meminta kepada Tuhan, Allah, siapa saja, agar konstruksi, renovasi dari bangunan-bangunan itu selesai secepat-cepatnya,\" kata Presiden FIFA Sepp Blatter dengan nada galau seperti dilansir BBC. Blatter dan semua pejabat FIFA memang paling mengkhawatirkan soal nasib Arena Corinthians. Stadion yang memiliki kapasitas asli 45 ribu orang plus tambahan 20 ribu kursi temporer itu adalah salah satu kunci Piala Dunia. Arena Corinthians akan menjadi tuan rumah pembukaan Piala Dunia 2014 antara Brasil melawan Kroasia, 13 Juni nanti. Total, ada enam partai lain yang bakal dihelat di sana. Termasuk satu partai babak 16 besar dan satu laga semifinal. Artinya, Arena Corinthians akan menjadi pertaruhan Brasil, juga FIFA. Terkait bagaimana kesiapan mereka menggelar event raksasa empat tahunan ini. Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke mengakui bahwa pembangunan stadion terlambat dua bulan lebih dari jadwal. Kalau sudah finis, seharusnya stadion bisa dipakai pada pertengahan April. Tetapi kalau melihat kondisi sekarang, Valcke menegaskan bahwa pihaknya mengulur lagi deadline menjadi 15 Mei. Tanggal itu sudah termasuk uji standar yang dilakukan FIFA. \"Kami sekarang 100 hari menjelang Piala Dunia. Namun di Sao Paulo, stadionnya masih belum siap. Saya kira sebelum 15 Mei, semuanya sudah harus tuntas,\" kata Valcke seperti dilansir Associated Press. Pembangunan sekarang dilakukan habis-habisan. Para pekerja terus melakukan aktifitas 24 jam nonstop untuk merampungkan venue. Valcke justru lebih keras dalam mengancam pengerjaan Arena da Baixada, di Kota Curitiba. Perkembangan stadion ini lambat, masih mencapai 85,5 persen. Padahal, Arena da Baixada bukan stadion baru. Tetapi hanya renovasi dari venue lama. Bahkan, Valcke menegaskan bisa saja memindah empat pertandingan di Curitiba jika situasinya sudah tak memungkinan. \"Jika tidak ada stadion, ya tidak ada game!,\" seru Valcke seperti dilansir CNN. Meski pening, insinyur yang bertanggung jawab pada pengerjaan stadion itu Marcio Prado mengatakan optimistis. \"Saya masih percaya, kami akan siap tepat waktu. Maret semuanya akan selesai,\" tegas Prado kepada Daily Mirror. Stadion bukan menjadi satu-satunya masalah. Ada problem krusial lain seperti soal transportasi dan keamanan yang harus segera diselesaikan. (nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: