Kemacetan di Pasar Prapatan Ulah Pengendara

Kemacetan di Pasar Prapatan Ulah Pengendara

MAJALENGKA - Situasi lalu lintas macet memang tidak disukai banyak orang. Namun tidak jarang penyebab kemacetan itu dipicu oleh para pengguna jalan sendiri. Seperti halnya terjadi di ruas jalur tengah Cirebon-Bandung, tepatnya di Desa Prapatan dan Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya. Setiap hari Senin dan Kamis, kondisi ruas jalur tersebut menjadi langganan macet akibat tumpahnya aktivitas di pasar tradisonal Prapatan. Dari pantauan Radar, kemacetan yang sering ditimbulkan tidak lain disebabkan sejumlah armada yang berusaha saling mendahului. Alhasil, hal tersebut membuat armada menumpuk tidak beraturan. Salah seorang pengendara motor, Ari mengatakan, masyarakat saat ini belum maksimal dalam menaati peraturan lalu lintas. Banyaknya pengendara yang memaksa mengambil jalur kanan membuat kemacetan tersebut cukup parah. \"Ya pantas saja kalau jalur ini sering macet total. Karena banyak pengendara ingin terburu-buru untuk menghindari kemacetan dengan cara mendahului kendaraan di depan baik ke jalur kanan maupun menerobos ke kiri. Padahal, hal ini yang akan menambah parah akibat saling mendahului,\" ungkapnya, kemarin (3/3). Menanggapi persoalan itu, menurutnya masyarakat harus lebih taat aturan berlalulintas khususnya bagaimana menyikapi kondisi jalur yang tengah macet. Perlu adanya kesabaran dan kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Meski sepanjang apapun kemacetan mengurai, ia meyakini hal tersebut tidak memakan waktu yang sangat lama. \"Misalnya, kalau dihitung per kilometer macetnya, kondisi ini bisa lancar sampai waktu 30 menit. Tetapi jika saling mendahului dan menyebabkan lalu lintas jadi semerawut tentunya bisa memakan waktu hingga satu jam lamanya. Oleh karena itu, budaya antre dan kesabaran masyarakat menyikapi persoalan macet perlu ditingkatkan lagi,\" tegasnya. Senada juga disampaikan warga setempat, Epul (22), persoalan lainnya yaitu ketika memasuki jalur alternatif atau pengalihan arus yang telah diberlakukan oleh pihak kepolisian. Hal ini tampaknya masih kerap disalahgunakan oleh oknum pengemudi yang sengaja memutar arah meski sudah ada imbauan petugas. \"Di jalur alternatif (Prapatan-Rajagaluh) itu banyak kendaraan sengaja memutar arah lagi ke jalur menuju pasar. Padahal ini kan sudah ada pengalihan arus bagi kendaraan dari arah timur itu masuk ke jalur alternatif dan tembus ke Leuwimunding menuju Palasah. Tetapi tetap saja memaksa mutar balik kendaraannya,\" bebernya. Karenanya, kemacetan di jalur Cirebon-Bandung khususnya di hari pasar tradisonal bukan tidak mungkin masih akan terus terjadi di tahun-tahun yang akan datang jika kesadaran dari pengemudi tidak diperhitungkan. Upaya meminimalisir kemacetan ini tentunya timbul dari kesadaran akan budaya antre dari masyarakat khususnya bagi pengemudi. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: