Sarankan Box Dryer untuk Jemur Padi

Sarankan Box Dryer untuk Jemur Padi

SLIYEG - Dua dari empat lajur jalan raya di Desa Tambi beralih fungsi menjadi tempat penjemuran padi. Kondisi itu dikeluhkan para pengguna jalan. Selain terganggu oleh debu yang ditimbulkan dari proses penjemuran gabah kering, pengguna jalan juga khawatir dengan keselamatan mereka saat melintasi kawasan tersebut. Aktivitas pekerja penjemur padi yang lalu-lalang, juga mengganggu kelancaran arus lalu lintas. “Ini jelas sudah menyalahi peruntukan jalan raya. Mohon kepada pihak berwenang untuk melakukan penertiban, jangan sampai menimbulkan korban jiwa,” kata Asngarih (32), warga setempat. Spanduk berisi imbauan dan peringatan untuk tidak menjemur padi di jalan raya, tak cukup ampuh untuk menghentikan aktivitas penjemuran padi dalam jumlah besar itu. Terlebih praktik pungutan liar tersiar dilakukan oleh oknum tertentu. Sehingga terkesan ada pembiaraan untuk menyulap jalan aspal menjadi tempat penjemuran padi. H Sutatang, tokoh tani yang juga menjabat sebagai wakil ketua KTNA Kabupaten Indramayu, menilai bahwa padi yang dijemur di sepanjang jalan raya tersebut merupakan padi milik pengusaha jual beli gabah. Menurutnya, setiap pengusaha seharusnya memiliki tempat penjemuran padi sendiri yang disesuaikan dengan kapasitas operasinya. Sehingga jumlah gabah yang harus dikeringkan sebanding dengan luas tempat penjemuran padi. “Penjemuran padi di jalan raya tidak hanya membahayakan pengguna jalan, tetapi juga membahayakan keselamatan para pekerja yang menjemur padi,” ungkap Sutatang. Ia menyarankan agar para pengusaha memanfaatkan mesin box dryer untuk pengering padi yang telah disediakan pemerintah. Selain dapat memangkas waktu dalam proses pengeringan gabah, mesin tersebut juga juga tidak memakan banyak tempat. Pengadaan mesin-mesin pengering padi tersebut, saat ini dikelola oleh BUMN untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. “Untuk satu kali proses pengeringan, mesin box dryer itu mampu mengeringkan hingga 15 ton. Di beberapa tempat seperti di Bangodua dan Haurgeulis, sudah menggunakan alat tersebut,” sebutnya. (cip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: