Lorenzo Semakin Cepat
PHILLIP ISLAND - Rider Yamaha Factory Racing Jorge Lorenzo memperbaiki catatan waktunya di hari kedua uji coba di Phillip Island, Australia, kemarin (4/3). Dia lebih cepat 0,008 detik dibanding hari sebelumnya dan tetap menjadi yang tercepat di hari kedua. Catatan waktu Lorenzo 1 menit 29,133 detik disusul rivalnya dari Repsol Honda Dani Pedrosa yang terpaut 0,248 detik. Waktu yang diraih Lorenzo masih terpaut jauh dari rekornya sendiri tahun lalu di Phillip Island 1 menit 27,899 detik. Valentino Rossi masih harus berjuang memperbaiki catatan waktunya. Kemarin, rider berjuluk The Doctor itu turun ke posisi keempat. Waktunya terpaut 0,254 detik dari Lorenzo. Pembalap Ducati Andrea Dovizioso lebih cepat dari Rossi dan finis di posisi ketiga. Setelah memutuskan pindah ke Open Class, pembalap Ducati terus bersaing di tiga besar bersama mereka yang bertanding di kelas Factory. Catatan waktunya juga tak pernah terpaut jauh. Bahkan beberapa kali bisa lebih baik. Fakta inilah yang membuat tim Repsol Honda meradang. Manajer tim pabrikan Honda, Livio Suppo mengaku kecewa dengan Dorna yang gagal mewujudkan \"cita-cita\" awal diciptakannya Open Class. Yakni kelas yang lebih murah dari Factory. \"Kami kecewa bahwa beberapa hari sebelum pengumuman Ducati pindah ke Open, diluncurkan software baru (ECU) oleh Magneti Marelli yang jauh lebih maju dari standar Open Class sebelumnya. Jadi ini isu yang harus kita suarakan,\" keluhnya. Pada akhirnya, lanjut Suppo, jika Open Class menggunakan motor pabrikan, dengan software canggih, lebih banyak bahan bakar, dan pergantian mesih lebih sering, itu tidak akan lebih murah daripada motor Factory. \"Dan saya rasa ini bukanlah tujuan utama kelas ini. Menciptakan kelas yang lebih murah,\" tandasnya. Menurutnya, bersama Dorna dan MSMA (organisasi tim pabrikan) perlu dicari satu pemahaman mengenai tujuan diciptakannya Open Class. \"Ide penyelenggara adalah membuat kelas yang lebih murah dari motor Factory. Tapi sekarang dengan interpretasi Ducati atas Open Class, ini tidak murah lagi,\" paparnya seperti dilansir Crash. Dalam jangka panjang, Dorna menginginkan ECU standar Magneti Marelli digunakan semua peserta. Rencananya pada 2015. Tapi ide ini ditentang Honda yang mengancam mundur dari MotoGP jika dilarang mengembangkan software. Taktik Dorna tahun ini konon merupakan langkah awal untuk menggiring MotoGP ke Open Class secara penuh. Caranya dengan menunjukkan bahwa kelas baru ini menawarkan performa trek yang luar biasa. (cak/ang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: