Rakernas AFKSI Lahirkan Rekomendasi Penting

Rakernas AFKSI Lahirkan Rekomendasi Penting

REKOMENDASI: Rakernas AFKSI Rakernas menghasilkan beberapa rekomendasi penting.-Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Rakernas Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (AFKSI) digelar selama 3 hari, dari tanggal 12 hingga 14 Juli 2024. Hasil Rakernas menghasilkan beberapa rekomendasi penting.

Ketua AFKSI, DR dr H Artha Budi Susila Duarsa, MKEs, menyatakan bahwa acara ini dihadiri oleh 50 Fakultas Kedokteran swasta di Indonesia.

Topik yang dibahas mencakup perkembangan kesehatan nasional, akreditasi nasional, rumah sakit pendidikan, pendidikan dokter spesialis, dan uji kompetensi mahasiswa profesi dokter.

Rakernas menghadirkan sejumlah narasumber sebagai sumber informasi terkini bagi seluruh dekan dan delegasi untuk bahan diskusi.

BACA JUGA:Ular 2 Meter Masuk Kolong Mobil, Diketahui saat Anak Kecil Bermain

Pihaknya bersyukur bahwa pembahasan hari ini berjalan kondusif dan konstruktif, serta telah menetapkan beberapa agenda yang harus dilakukan oleh AFKSI dan stakeholder terkait.

Budi menjelaskan mengenai akreditasi internasional, bahwa untuk mencapai standar internasional, cukup melalui Lampetekes.

Begitu juga dalam pembicaraan mengenai kualitas dan output dokter yang dihasilkan.
Dia menegaskan bahwa meskipun belum semua Fakultas Kedokteran memiliki rumah sakit pendidikan sendiri, kerja sama dengan RS pemerintah dan BUMN tetap terjalin.

"Harapannya adalah meningkatkan lagi kualitas pendidikan kedokteran," ujar Budi.
Mengenai pendidikan dokter spesialis, lanjutnya, AFKSI mendukung upaya untuk memproduksi dokter spesialis sesuai dengan kebutuhan yang ada.

BACA JUGA:Mulai Hari Ini Banyak Razia Kendaraan Bermotor di Cirebon, Pelanggaran Ini yang Ditarget Polisi

"Kami berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam hal ini," tambahnya.
Dalam konteks UKMPP, Budi menekankan bahwa dokter harus memiliki kompetensi yang kuat karena berkaitan langsung dengan kesehatan manusia.

Dia juga membahas model-model yang sedang dipertimbangkan dalam rangka menyelesaikan UU kesehatan, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dokter.

"Kami berharap dapat memiliki peran yang signifikan dan berkontribusi dalam sistem pendidikan dokter spesialis yang berbasis rumah sakit," terangnya.

Menjawab mengenai rencana masuknya dokter asing ke Indonesia, Budi mengatakan bahwa hal tersebut memerlukan proses seleksi yang ketat dan pemahaman yang mendalam dari organisasi profesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: