Brasil Selamatkan Latin

Brasil Selamatkan Latin

JOHANNESBURG - Brasil membuktikan bahwa mereka memang layak menyandang status unggulan di pentas Piala Dunia 2014. Terbukti, pada laga uji coba internasional yang digelar serentak kemarin, hanya Samba -julukan Timnas Brasil- yang menorehkan kemenangan dengan margin terbesar. Brasil membukukan kemenangan telak 5-0 (2-0) atas Afrika Selatan di FNB Stadium. Tiga dari lima gol kemenangan Brasil diciptakan Neymar (41’, 46’, dan 90’). Dua gol lainnya disumbangkan Oscar (10’) dan Fernandinho (79’). Kemenangan besar ini sekaligus menyelamatkan reputasi wakil Amerika Selatan. Sebab, dari enam wakil Amerika Selatan yang berlaga di Piala Dunia 2014, hanya Brasil dan Ekuador yang meraih kemenangan. Tiga raksasa Amerika Selatan seperti Argentina, Kolombia dan Uruguay hanya mampu bermain seri. Sementara, Cile mengalami situasi paling buruk. Mereka keok dari tim Panser Jerman 0-1. Padahal, Cile yang juga diperkuat gelandang Juventus Arturo Vidal mendominasi laga dengan penguasaan bola 52 persen. Mereka juga menciptakan tujuh tembakan ke gawang, sementara Jerman hanya tiga. Argentina yang diperkuat deretan pemain bintangnya seperti Lionel Messi, Sergio Aguero, Pablo Zabaleta, Gonzalo Higuain, Angel di Maria, dan Javier Mascherano juga tak berdaya di Rumania. Mereka hanya bermain seri tanpa gol. Pelatih Argentina Alejandro Sabella berkilah bahwa faktor kebugaran memengaruhi kinerja pemainnya di lapangan. Ini diperparah dengan kondisi lapangan di Arena Nationala yang tak standar. Faktor kelelahan ini pula yang membuat Messi tak bisa tampil maksimal. Dia bahkan sempat muntah di tengah lapangan. \"Mayoritas pemain yang tampil malam ini (kemarin dini hari, red), sebagian masih bermain pada hari Minggu. Penerbangan untuk beberapa pemain juga agak panjang. Mereka sedikit kelelahan dan hanya punya satu hari untuk berlatih,\" papar Sabella kepada Soccerway. Hasil seri 1-1 yang diperoleh Kolombia juga membuktikan bahwa mereka masih bergantung pada sosok Radamel Falcao. Begitu Falcao cedera, produktifitas lini depan pun ikut seret. Saat melawan Tunisia kemarin, satu-satunya gol Kolombia harus lahir dari tendangan penalti melalui gelandang James Rodriguez di menit ke-20. Gol balasan Tunisia lahir dari kaki Wahbi Khazri 15 menit kemudian. Di sisi lain, meski menjadi satu-satunya tim yang meraih kemenangan dengan margin terbesar, kubu Samba tetap merendah. Pelatih Luiz Felipe Scolari juga menilai Afrika Selatan bukan lawan yang mudah dikalahkan. \"Itu bukan laga mudah. Skor tidak menununjukkan keseluruhan cerita. Afrika Selatan bermain baik, mereka bergerak dengan bola secara mengesankan. Bedanya, kami memiliki pemain spesial,\" kata Scolari seperti dikutip AFP. Scolari lega lantaran eksprimennya dengan memainkan sejumlah pemain baru menunjukkan progres positif. Bek kanan Bayern Munchen Rafinha, winger Chelsea Willian, hingga defensive midfielder Manchester City Fernandinho, tampil tak mengecewakan. Bahkan, Fernandinho berhasil mencetak gol perdananya buat Brasil. \"Kami bahagia dengan apa yang kami lihat, tapi masih ada beberapa kekurangan. Kami masih harus menyelesaikannya di dalam latihan,\" ujar Scolari. (aga/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: