Kasus Vina Cirebon, Bukti Chat Bisa Putar Balikan Narasi, Begini Pendapat Reza Indragiri
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri, ditanya wartawan usai sidang di PN Kota Cirebon, Rabu 31 Juli 2024. Foto:-Dedi Hariyadi-Radar Cirebon
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Reza Indragiri Amriel memiliki mengungkapkan pendapat mengenai bukti chat yang diduga terkait dengan kasus Vina Cirebon.
Ahli Psikologi Forensik ini mengatakan bahwa keberadaan ekstraksi percakapan lewat pesan singkat atau SMS antara mendiang Vina Dewi Arsita dengan kedua temannya, Widia dan Mega tidak boleh diabaikan.
Namun demikian, sebelum mengakui bukti chat tersebut sebagai barang bukti yang sah, Reza mengatakan, terlebih dahulu Mabes Polri harus bisa membuktikan keasliannya.
Bukti chat kasus Vina ini asli atau palsu? Menurut Reza Indragiri, pertanyaan ini sangat penting untuk dijawab oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA:Salimah Launching Komunitas Perempuan Sehat Peduli Lingkungan
BACA JUGA:Bukti Chat Vina: Janji Pulang Pukul 22.00 WIB, Ajak Teman Main, Mengaku Ada di Sumber
Saat ini, isi ekstrasi percakapan yang diduga terjadi antara Vina dengan temannya lewat SMS ini telah tersebar. Lengkap dengan keterangan waktunya. Yakni hanya berselang 16 menit dengan waktu kejadian pada 27 Agustus 2024.
Bila bukti chat tersebut Asli, Reza menekankan, betapa penting keberadaannya dalam kasus pembunuhan delapan tahun lalu tersebut. Terutama untuk menentukan nasib delapan terpidana yang telah divonis dalam kasus ini.
“Setelah berpekan-pekan saya utarakan betapa pentingnya dibuka bukti komunikasi elektronik atau ekstraksi data gawai Vina, Eki, dan delapan tersangka (sekarang berstatus terpidana), kini tersebar dokumen yang disebut berisi ekstraksi data dimaksud,” tutur Reza Indragiri dilansir dari JPNN.
“Isinya, terutama adalah pada jam 22:14:10, ada komunikasi antara Vina dengan kedua temannya,” imbuhnya.
BACA JUGA:Peringati HUT Ke-79 RI, KAI Berikan Tiket Promo Cuma Bayar 79 Persen hingga Potongan Harga 50 Persen
Apa bila bukti chat ini asli, lanjut ahli lulusan Universitas Melbourne itu, maka dapat dijadikan alat bukti untuk membebaskan 7 dari 8 terpidana yang masih dalam penjara.
Bukti chat ini bisa memutar balikan narasi yang telah berkembang selama delapan tahun. Bahwa Eki dan Vina dianiaya, diperkosa massal, lalu dibunuh secara terencana.
Bukti ini juga diyakini bisa mengubah status hukum para terpidana yang divonis penjara seumur hidup itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: