Kepala BIN: Ada Potensi Intimidasi Jelang Pemilu

Kepala BIN: Ada Potensi Intimidasi Jelang Pemilu

JAKARTA-Para anggota DPR-RI dapat mengatur waktunya untuk membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) yang ditunggu masyarakat. Harapan ini disampaikan Presiden SBY saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) bidang Polhukam di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (7/3) pagi. Dalam rapat yang dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu, Presiden SBY juga mengajak semua jajaran pemerintah agar tetap bisa melaksanakan tugas dan pekerjaan yang terus berjalan. Jika ada masalah, kata Presiden, harus segera diatasi. Hadir dalam rapat terbatas itu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Mendagri Gamawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Pertahanan Purnomo Yosgiantoro, Menkominfo Tifatul Sembiring, Panglima TNI Jendral Moeldoko, Kapolri Jendral Sutarman, dan Kepala BIN Marciano Norman Sementara, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengemukakan, adanya potensi ancaman terorisme menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) April mendatang, dimana para teroris berusaha mengintimidasi masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu nanti. “Mereka (terorisme) masih tersebar di mana-mana, tetapi arahnya menekan masyarakat,” ujar Marciano sebelum rapat terbatas kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (7/3) pagi. Potensi adanya intimidasi kepada pemilih sebelum ini telah disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam \"isu terkini\" yang dimuat di kanal Susilo Bambang Yudhoyo Youtube, Selasa (4/3) , Presiden SBY meminta gubernur, bupati, walikota untuk menghindari tindakan intimidasi dalam Pemilu 2014. Kepala BIN kembali menegaskan, aparat penegak hukum harus mengantisipasi agar rakyat bisa memilih wakil sesuai dengan keinginan mereka. “Kita harus mengatasinya, kita harus mengambil langkah-langkah untuk meyakinkan rakyat bisa kita bisa memberikan pilihan sesuai dengan keinginannya,” katanya. Menurut Kepala BIN, intimidasi apapan bentuknya tetap harus ditekan serendah mungkin, dan dengan segala upaya harus ditiadakan. (wb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: