Inilah Komputer Kuno yang Punya Kemampuan Menghitung Pergerakan Sistem Tata Surya

Inilah Komputer Kuno yang Punya Kemampuan Menghitung Pergerakan Sistem Tata Surya

Komputer Kuno-Foto : pexels.com-radarcirebon.com

Hasil penelitian lain yang diterbitkan The Horological Jurnal juga mengungkapkan hasil yang serupa.

BACA JUGA:Cetak Sejarah, Timnas Indonesia U-20 Menang Atas Argentina 2-1

BACA JUGA:Resmi Dibuka di Parompong, Bey Machmudin Tantang Bobocabin Buka Wisata di Kuningan

Tim peneliti dari Universitas of Glasgow, Skotlandia menggunakan teknik statistik yaitu dengan menggunakan laser interferometer gravitional-wave observatory untuk mendeteksi riak ruang waktu gelombang gravitasi yang disebabkan oleh tabrakan benda luar angkasa yang masif contohnya seperti lubang hitam.

Selain ampuh untuk mendeteksi riak ruang waktu gelombang gravitasi ternyata teknik statistik ini juga cukup ampuh dan sensitif untuk mendeteksi sinyal samar dari latar belakang yang berpotensi mengeluarkan suara bising.

"Hasil penelitian tim Glasgow memberikan bukti baru bahwa salah satu komponen mekanisme Antikythera kemungkinan besar digunakan untuk melacak tahun lunar Yunani," ujar para peneliti dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA:Untuk Kedua Kalinya, AFF Mengundurkan Jadwal ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024

BACA JUGA:Pj Wali Kota Lepas Pawai Ta’aruf MTQ ke-56 Tingkat Kota Cirebon

"Ketepatan posisi lubang-lubang itu membutuhkan teknik pengukuran yang sangat akurat dan tangan yang sangat kokoh untuk melubangi lubang-lubang itu," ujar Graham Woan, seorang profesor astrofisika dari University of Glasgow, yang juga salah satu penulis makalah tersebut.

"Ini adalah simetri yang rapi, bahwa kami telah mengadaptasi teknik yang kami gunakan untuk mempelajari alam semesta saat ini untuk memahami lebih lanjut tentang mekanisme yang membantu orang melacak langit hampir dua ribu tahun yang lalu," imbuhnya.

Diomidis Spinellis, seorang professor rekayasa perangkat lunak dari Universitas Ekonomi dan Bisnis Athena yang ikut dalam penelitian ini.

Namun tidak ikut terjun secara langsung dalam mengikuti dua penelitian di atas mengaku sangat terkesan dengan penemuan komputer kuno tersebut.

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Berikan Diskon Pembelian Tiket LOCALFEST 2024 Bagi Pengguna MyPertamina

"Antikythera Mechanism adalah sebuah anugerah," kata Diomidis Spinellis.

"Walau mengalami korosi parah dan banyak elemen yang hilang, penerapan teknologi yang semakin canggih dan analisis lintas disiplin yang inovatif terus memberikan wawasan yang mengesankan ke dalam artefak yang luar biasa ini," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: