IPB Cirebon Konsisten Loloskan Mahasiswa di Program Kampus Mengajar

IPB Cirebon Konsisten Loloskan Mahasiswa di Program Kampus Mengajar

IPB Cirebon Konsisten Loloskan Mahasiswa di Program Kampus Mengajar -KHOIRUL ANWARUDIN-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Institut Prima Bangsa (IPB) Cirebon konsisten meloloskan mahasiswanya dalam program Kampus Mengajar. Pada angkatan ke-8 tahun 2024, IPB Cirebon berhasil meloloskan 12 mahasiswa dalam program tersebut.

Program Kampus Merdeka sendiri merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI). Program ini bertujuan menjembatani mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kampus dan secara langsung terjun untuk berkontribusi ke masyarakat.

Pada Program Kampus Mengajar di IPB Cirebon sendiri terdapat mahasiswa Program Studi Sekolah Dasar (PGSD) atau sejenis ditempatkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan sekolah intervensi prioritas dalam Program KM Angkatan 8.

Penugasan mahasiswa pada sekolah prioritas tersebut akan fokus untuk mendukung program “Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dalam Penguatan Literasi, Numerasi, dan Sains” dari Kemendikbudristek.

BACA JUGA:RSD Gunung Jati Kota Cirebon Jadi Lokasi Cek Kesehatan Kepala Daerah, Ini Pendapat Para Paslon

Adapun Ke-12 mahasiswa yang lolos adalah Dede Fauziah (PGSD), Arfa Munifah (PGSD), Dea Safitri (PGSD), Siti Atikah (PGSD), Reva Apriliani dan Maritza Putri Nadia (PGSD). Kemudian ada Chaerul Rizki (PGSD), Fauziah Al Fiana (PBI), Shofi Tiyara Amalia (PBI), Siti Musyarofah (PBI) dan Veronika (PBI). Mereka nantinya akan ditempatkan untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di SD, SMP hingga SMK yang tersebar di wilayah Cirebon.

Salah satu mahasiswa yang dinyatakan lolos adalah Chaerul Rizki, mahasiswa Prodi PGSD. Ia berhasil melewati sejumlah tahap yang ditetapkan. Mulai dari seleksi administrasi hingga tes literasi dan numerasi, survey kebhinekaan dan Value Clarification Test (VCAT).

“Setelah dinyatakan lulus, kita langsung terjun ke sekolah yang sudah ditunjuk. Selama 4 bulan itu, kita akan mengembangkan pendidikan di sekolah tersebut, " Ucap Chaerul Rizki.

Sementara itu, bagi Fauziah Al Fiana, program Kampus Mengajar ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan ikut berkontribusi dalam dunia pendidikan. Dimana, dalam program ini, difokuskan pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi para siswa.

BACA JUGA:Rumah Warga Beber Kebakaran, Ini Penyebabnya

"Kalau dari saya, mungkin akan membuat Pojok Baca di sekolah tujuan. Dengan adanya program Pojok Baca ini diharapkan akan meningkatkan minat baca di kalangan siswa, " Ujarnya.

Mahasiswa lainnya, Shofi Tiyara Amalia juga dari Prodi PBI IPB Cirebon mengaku tertarik untuk mengikuti program ini karena bisa menjadi kanal pembelajaran dan pengembangan diri di luar kampus. Melalui program Kampus Mengajar ini, ia berharap akan mendapatkan pengalaman belajar-mengajar secara langsung di lapangan yang dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan, kreativitas dan pemecahan masalah mereka.

“Memang tujuan yang paling utama itu untuk pengalaman. Karena sebagai mahasiswa pendidikan, kita juga butuh pengalaman untuk bekal setelah lulus nanti," Pungkasnya. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: