Lubang Jalan kembali Menganga
ASTANAJAPURA - Lagi-lagi masyarakat di wilayah Kabupaten Cirebon, khususnya wilayah Cirebon Timur harus berjibaku apabila menggukan sarana jalan. Banyak ditemukan kembali lubang besar di tengah jalan, baik di jalan yang sudah diperbaiki maupun yang belum diperbaiki sama sekali. Seperti halnya di ruas jalan Kanci-Ciledug, ada beberapa titik kerusakan jalan yang butuh perhatian khusus dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Cirebon. Titik kerusakan paling parah terdapat di perbatasaan desa Cisaat dan Cibogo, Kecamatan Waled dan depan Pasar Baru Mertapada, Kecamatan Astanajapura. Pengguna jalan harus ektra hati-hati apabila melewati kedua titik tersebut, terutama pada saat kondisi hujan dan malam hari. Kalau tidak hati-hati lubang besar dan jalan yang bergelombang siap untuk menggoyangkan kendaraan, terutama pengguna sepeda motor. Sedikit oleng saja, pengendara harus pasang kuda-kuda untuk mencium aspal jalan yang sudah bercampur dengan batu krikil. Selain itu, minimnya sarana penerangan jalan dan tanda peringatan menjadi kendala utama lainnya. Bahkan, saat hujan lebat mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya Minggu sore (31/1) lalu, warga yang bermukim di sekitar Pasar Baru Mertapada memasang keronjong sampah di tengah jalan sebagai tanda peringatan kalau di areal tersebut terdapat lubang besar yang tak nampak karena tergenang air. Tidak hanya itu, ketika genangan air tersebut surut, lumpur-lumpur yang menumpuk di lubang jalan karena terbawa air menjadi kering, akibatnya menjadi butiran pasir yang sangat halus alias debu. Debu ini akan beterbangan ketika terkena gesekan ban kendaraan yang melewatinya. Otomatis, debu tersebut sangat mengganggu penglihatan pengguna jalan, sehingga konsentrasi mereka terganggu. “Selain menghidari lubang, kita juga harus berusaha menghidari debu yang sangat pekat,” ujar salah satu tukang ojek yang biasa mangkal di depan Pasar Baru Mertapada, Judin (27). Tidak hanya itu, Judin mengatakan di lokasi tersebut juga sering terjadi kecelakaan, terutama sepeda motor yang terjatuh akibat terkejut melihat lubang besar. “Tiba-tiba mereka rem mendadak, karena jalan juga licin pengendara tak bisa menjaga keseimbangan dan kahirnya terjatuh. Alhamdulillahnya dari pengamatan saya jarang terjadi korban jiwa, kalau luka-luka banyak terutama anak sekolah yang suka kebut-kebutan” kata Judin. Dia mengatakan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama. Namun, hingga saat ini belum ada perbaikan yang permanen. “Paling hanya diurug pasir dan batu sama warga sekitar atau sampah padat dari pasar, kalau terkena hujan, ya hilang lagi. Saya berharap pemerintah untuk memperbaikinya, apalagi di musim hujan seperti ini, liat saja jalan tambah rusak” tuturnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: