Teja Suar “Disegel” Polisi, Aktifitas Tetap Berjalan
PUSARAN konflik soal masjid yang diresmikan penggunaannya oleh almarhum Buya Hamka tahun 1976 itu, dan dikenal dengan nama Masjid Teja Suar yang berlokasi di Jalan Tuparev Kabupaten Cirebon ini, masih terus menggelinding. Sabtu, (8/3) selepas sholat Dzuhur, beberapa jemaah dan sebagian remaja berseragam sekolah merangsek ke halaman depan Masjid dan merobohkan pagar seng, pada pukul 12.30 WIB yang sehari sebelumnya dipasang oleh pihak Ade Berliana Zulkifly. Saat radarcirebon.com kembali menyambangi Masjid Teja Suar selepas sholat Dzuhur, Minggu (9/3). Tampak situasi seperti biasa hanya bekas- bekas pagar seng tergeletak di halaman dan pagar halaman Masjid Teja Suar dikelilingi garis polisi. Awak media ini disambut Ketua DKM Masjid Teja Suar, Karya, dan menceritakan sejarah Masjid Teja Suar. Sesekali, Karya memperlihatkan sekumpulan album-album foto Masjid Teja Suar mulai dibangun. \"Ini adalah kumpulan foto-foto tahun 1980-an,\" ujarnya kepada radarcirebon.com, Minggu (9/3). Tak lama, sosok keriput dan renta, menghampiri awak media ini, Tono menceritakan masa mudanya menjadi Satpam Masjid Teja Suar. \"Saya saksi hidup saat Masjid ini mulai dibangun. Saya prihatin dan sedih mengikuti kejadian yang menimpa masjid belakangan ini,\" ungkapnya. Amatan media ini, hingga waktu Ashar, jemaah tetap berdatangan, menjalankan sholat seperti biasa, dan beberapa wartawan mengumpulkan informasi seputar pasca aksi jemaah merobohkan pagar seng, Sabtu (8/3). \"Saya pikir sudah tidak bisa sholat disini,\" celetuk salah satu jemaah yang datang. (wb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: