Coretan “Save Ciremai” Bermunculan

Coretan “Save Ciremai” Bermunculan

KUNINGAN – Meski Pemkab Kuningan dan juga aktivis lingkungan menyatakan bahwa ekplorasi geothermal (panas bumi) di Gunung Ciremai dijamin ramah lingkungan, namun hal itu tidak membuat sebagian warga percaya. Justru mereka semakin gencar menyerukan untuk menyelamatkan gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut. Pantauan Radar Kuningan, coretan \"Save Ciremai\" bertebaran di tembok dan bangunan di kawasan pusat perniagaan di Jalan Siliwangi. Semakin hari coretan itu semakin marak seolah ingin mengajak warga untuk melawan. Tulisan \"Save Ciremai\" dibuat rapi dengan cetakan kemudian dicat semprot berwarna warni yakni hitam, hijau, biru dan ungu. Tulisan itu mulai diketahui awal pekan ini. Pelaku memilih tempat yang stretegis agar terlihat jelas. Tulisan tersebut mulai terlihat di persimpangan Jalan Siliwangi dan Jalan Aruji persis di sebelah selatan kantor dinas Bupati Kuningan hingga taman kota. Coretan-coretan tersebut terpampang jelas dengan huruf kapital di berbagai tempat mulai dari halte, pertokoan, tembok gang menuju Vihara Kun An Tong hingga gerbang SMA Negeri 1 Kuningan. Tak ada yang mengetahui siapa dan kapan coretan tersebut dibuat. Namun, tak sedikit yang merasa terganggu dengan coretan tersebut karena dinilai mengotori pemandangan dan keindahan kawasan tersebut sebagai kawasan niaga. Heri petugas Parkir yang mangkal di depan SMAN I Kuningan menyebutkan, pertama kali mengetahui tulisan itu pada hari Minggu. Ia sendiri kaget dengan banyak coretan dengan tulisan seperti itu. “Kemungkinan dilakukan pada malam hari karena saya dari pagi hingga malam selalu disini. Mereka tentu tidak berani kalau siang hari karena takut ditegur oleh pemilik bangunan,” ucap Heri kemarin (11/3). Pria paruh baya ini mengaku paham tujuan coretan tersebut yakni berkaitan dengan isu penjualan Gunung Ciremai senilai Rp60 triliun yang akhir-akhir ini ramai ramai dibicarakan. Ia sendiri melihat para pemilik bangunan seperti mengangap tidak terjadi apa-apa. Ini terbukti dengan dibiarkannya tulisan tersebut. Sementara Aan, pemilik salah satu toko bangunan di Jalan Siliwangi yang tembok tokonya turut mendapat coretan mengaku cukup terganggu dengan coretan tersebut karena telah mengotori temboknya, apalagi kabar penjualan Gunung Ciremai pun hanya isu. \"Saya juga pernah dapat broad cast (BC) BBM tentang penjualan Gunung Ciremai tersebut. Sampai sekarang saya masih bingung isu tersebut benar atau tidak, sekarang ditambah lagi coretan seperti ini,\" ketus Aan. Sebagai masyarakat kecil ia hanya menyerahkan kepada pemerintah saja bagaimana kelanjutan Cireami. Mengenai coretan tersebut kalau memang ada intruksi untuk dihapus maka akan dilakukan. Terpisah Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) Kabupaten Kuningan Ir H Dodi Nurochmatudin mengaku tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut merupakan tindakan vandalisme yang mengganggu keindahan kota. Oleh karena itu pihaknya akan segera membersihkan coretan tersebut, apalagi kini tengah menghadapi penilaian Piala Adipura.(mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: