Elektabilitas Dedi Mulyadi Meroket, Unggul di Basis Merah dan Hijau

Elektabilitas Dedi Mulyadi Meroket, Unggul di Basis Merah dan Hijau

Calon gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan pernyataan di depan pers. Foto:-Istimewa -Radar Cirebon

Padahal, kata Toto, di Bekasi misalnya, ada Ahmad Syaikhu, kader PKS yang diusung partainya sebagai calon gubernur Jabar, dan tinggal juga di Bekasi. 

Tapi, elektabilitasnya tertinggal jauh dari Dedi dengan hanya 28,9% saja.

BACA JUGA:Kebakaran di Kuningan, 4 Kios Pertokoan di Luragung Hangus Terbakar

Di Kota Tasik yang menjadi basis pemilih PPP, Dedi lebih moncer lagi dengan elektabilitasnya 78,6%. Sementara 3 kandidat lainnya dibawah 10%, termasuk Ahmad Syaikhu yang hanya 9,3%. 

Data yang cukup fenomenal, Toto menyebut kabupaten Subang. Di wilayah yang selama ini menjadi kantong PDIP itu, Dedi unggul telak dengan 92%. 

Dan 3 kandidat lainnya dibawah 5% saja. Kasus yang sama terjadi basis tradisionalnya di Purwakarta, Dedi unggul telak dengan 89,5%. 

Dalam kesimpulan Toto, kasus Dedi Mulyadi, makin menguatkan bahwa prilaku pemilih di Pileg itu berbeda dengan Pilkada. 

Tidak selalu berbanding lurus antara dukungan banyak partai dengan kemenangan calon di Pilkada.

“Beda dengan di Pileg. Kalau di Pilkada itu yang menentukan kemenangan adalah kekuatan personal figur. Mau didukung banyak partai pun, kalau figurnya lemah, biasanya kalah. Begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.

Terkait dengan faktor apa yang yang membuat mantan bupati Purwakarta ini unggul merata di hampir seluruh wilayah di Jabar, Toto menjelaskan, salah satunya seperti  terpotret di survei, karena intensitas turun ke lapangan menyapa rakyat yang jauh melampaui 3 kandidat lainnya.

Dari pemantauannya selama ini, ungkap Toto, Dedi termasuk calon gubernur yang paling inten turun ke masyarakat dengan aneka kemasan. Salah satunya, dengan kemasan seni dan budaya. 

Simpati publik juga menguat, tambah Toto, karena Dedi berani mengambil resiko  untuk membela orang-orang kecil yang diduga sebagai korban penegakan hukum yang ceroboh seperti dalam kasus Vina Cirebon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: