Ternyata, Begini Sejarah Bank BRI yang Berdiri di Zaman Kolonial, Kini Aset Terbesar di Asia Tenggara
Gedung Bank BRI. Foto:-Istimewa-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Hingga saat ini, BRI dikenal sebagai bank dengan jaringan terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank tertua di Indonesia yang memainkan peran penting dalam perekonomian nasional, khususnya dalam mendukung sektor pertanian, UMKM, dan ekonomi pedesaan.
Sejarah lahirnya BRI tidak bisa dilepaskan dari perjuangan rakyat Indonesia, terutama pada masa penjajahan Belanda.
Bank ini berawal dari sebuah lembaga yang memiliki misi sosial untuk menyejahterakan rakyat kecil, dan kemudian berkembang menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.
BACA JUGA:Tarif Tol Cipali Naik Mulai 30 Oktober 2024, Begini Penjelasan Astra Tol Cipali
BACA JUGA:Ikut Kejurnas DIY, TI Kota Cirebon Sukses Bawa Pulang Belasan Medali
Awal Berdirinya BRI
BRI didirikan pertama kali di masa penjajahan Kolonial Belanda pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah.
Bank ini didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja, seorang Patih di Purwokerto.
Pada awalnya, lembaga ini dikenal dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren.
BACA JUGA:Paslon Beres Kampanye di RW 10 Karyamulya, Eti-Suhendrik Tegaskan Komitmen Kepada Generasi Muda
Tujuan pendirian bank ini adalah untuk membantu para pegawai negeri pribumi (inlander) agar dapat menyimpan uangnya secara aman serta memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih ringan dibandingkan lintah darat yang sering membebani masyarakat.
Pada masa itu, banyak masyarakat Indonesia yang terjebak dalam hutang kepada rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi.
Kondisi ini menyebabkan penderitaan ekonomi yang parah, terutama di kalangan petani dan pekerja rendahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: