Desak Teja Suar Segera Diwakafkan
MASJID Teja Suar, masjid bersejarah di Kota Cirebon, didirikan tahun 1976, diresmikan oleh ulama besar, Buya Hamka. Solat Jumat pertama di masjid itupun diikuti oleh Buya Hamka. Masjid Teja Suar juga menjadi tempat berkumpulnya para aktifis di masa orde baru. Selain itu, masjid pun dijadikan sebagai sarana kegiatan untuk memberdayakan umat. Gerakan Penyelamatan Masjid Teja Suar mengeluarkan pernyataan sikap mendesak kepada siapapun pemilik tanah dan bangunan Teja Suar agar segera diwakafkan untuk kepentingan dan kemaslahatan umat Islam. Gerakan moral yang didominasi sekira 1000 santri-santriwati Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, berkumpul di Masjid Teja Suar ini, menghadiri Istighosah Keprihatinan Masjid Teja Suar, Sabtu (13/3). Tampak hadir KH Makhtum Hannan disambut santri-santrinya sekira pukul 13.30 WIB. Sementara sebagian santri yang lain memasang poster-poster bertuliskan \'Save Teja Suar\'. Kepada radarcirebon.com, Baiquni, Koordinator Jemaah Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin mengatakan kita tidak melakukan demonstrasi tetapi istighosah. \"Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian umat Islam terkait permasalahan Masjid Teja Suar,\" ujarnya. Pungkas Baiquni, seluruh umat Islam se-Wilayah Cirebon mendesak mengembalikan Teja Suar sesuai dengan fungsi dan kegunaannya sebagai tempat ibadah dan kegiatan sosial keagamaan. Pantauan radarcirebon.com, hingga jelang Maghrib, puluhan aparat Polsek Kedawung yang dipimpin langsung Kapolsek Kedawung mengamankan Istighosah, berangsur kondusif. (wb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: