Demo ”Menular” ke Yaman

Demo ”Menular” ke Yaman

SANAA - Benturan aksi pro dan anti pemerintah juga terjadi di Yaman. Kemarin (3/2) puluhan ribu warga anti pemerintah menggelar aksi di Universitas Sanaa. Sementara massa pro-Presiden Ali Abdullah Saleh membanjiri alun-alun utama ibu kota untuk memberikan dukungan kepada pemerintah. Belum ada laporan bentrokan. Demonstrasi terbesar selama beberapa minggu terakhir tersebut terjadi berselang sehari setelah Presiden Saleh menyatakan tidak akan memperpanjang masa jabatannya. Dia juga berjanji akan menunda pemilu yang dijadwalkan April tahun ini. Dua janji tersebut merupakan tuntutan utama para demonstran. Para pemimpin oposisi, yang menyerukan para demonstran kembali berdemo mendesak Saleh mundur, menyatakan akan memberikan tekanan lebih kuat kepada pemerintah dalam demo besar yang disebut sebagai Hari Kemarahan (Day of Rage) tersebut. Namun, mereka juga berjanji akan mengkaji pernyataan presiden pada Rabu lalu (2/1). ”Permintaan presiden agar kami berhenti berdemo tidak bisa kami terima. Namun, kami akan membahas pernyataan presiden (terkait penundaan pemilu dan kesanggupannya tidak memperpanjang jabatan),” ujar Mohammed al-Sabri dari Forum Umum, juru bicara kelompok oposisi, seperti dilansir Agence France-Presse. Rencana massa anti pemerintah menguasai ibu kota dihalangi kelompok bersenjata pro-Saleh dari partai Kongres Rakyat Semesta yang berhasil menduduki Alun-Alun Al Tahrir. Dalam rapat perencanaan aksi pada Rabu (2/1), massa anti pemerintah berencana menggunakan Al Tahrir sebagai pusat demonstrasi. Namun, massa pro pemerintah yang menguasai kawasan itu sejak Rabu malam mendirikan tenda dan memasang puluhan foto sang presiden di sana. Sejumlah koordinator lapangan kemudian mengumumkan melalui pengeras suara bahwa lokasi demo dipindah ke kampus Universitas Sanaa sejak pagi hari kemarin (3/1). Lokasi kampus tersebut berjarak dua kilometer dari alun-alun utama Sanaa. Kepindahan lokasi aksi tersebut sedikit meluruhkan antusiasme demonstran. Mereka kemudian berduyun-duyun bergerak ke kampus tersebut, bergabung dengan sejumlah pemimpin Forum Umum, aliansi lima partai oposisi. Termasuk partai Islam, Al Islah dan Partai Sosialis Yaman. Demonstran menggelar poster bertulisan, antara lain, ”Rakyat Menuntut Perubahan”, ”Tolak Rezim Keluarga”, dan ”Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden”. Mereka juga menggelar aksi solidaritas untuk para demonstran Mesir yang menuntut Presiden Hosni Mubarak turun. ”Semoga Tuhan membantu rakyat Mesir melawan tirani Hosni Mubarak,” teriak sejumlah demonstran di tengah penjagaan ketat polisi antihuru-hara di luar kampus. (cak/c4/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: