16 Tahun Lumpuh, Tak Terdaftar BPJS
SIDANGAGUNG - Marja (65) warga Dusun Pahing RT 04/01 Desa Taraju, Kecamatan Sindangagung kondisnya memprihatinkan. Bagaimana tidak, selama 16 tahun ia hanya bisa tergeletak di kasur. Kalau pun dipaksa duduk di kursi atau di kasur hanya bertahan lima menit. Setelah itu, ia kembali terbaring karena kepalanya merasa pening. Secara keseluruhan, ia terbilang sehat hanya tidak bisa berjalan. Menurut istri Marja, Jenah penderitaan yang dirasakan suaminya bermula ketika ia menderita sakit rematik. Karena ada yang memberitahu agar bisa sembuh penyakit itu Marja harus diurut. Tanpa pikir panjang lanjut Jenah, suaminnya memanggil tukang urut. Namun, ternyata setelah diurut bukannya sembuh malah ia tidak bisa jalan sama sekali hingga sekarang. Untuk mengobati suaminya selama 16 tahun itu, Jenah membawa ke tiap rumah sakit, begitu juga pengobatan alternatif. Namun hasilnya nihil. Yang mengherankan mereka tidak bisa mendeteksi apa penyakit yang diderita suaminya itu. Jenah mengatakan, untuk mengobati suaminya ia rela menjual barang berharga yang dimilikinya. Bahkan, ia banting tulang bekerja untuk membiayai enam putranya. “Sudah beberapa tahun ini saya tidak membawanya berobat karena tidak punya uang. Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu pengobatan dan bisa mendeteksi apa penyakit suami saya,” ujarnya. Dirinya tak hanya mengurus suami. Namun juga ayahnya yang sudah berusia 100 tahun lebih. Kondisinya sama yakni tidak bisa keluar dari kamar alias terbaring. “Kalau saya tidak menghibur diri apa yang saya alami ini sangat berat. Tapi saya hanya bisa pasrah kepada Yang Maha Kuasa,” ucapnya. Dasuhi anak keempat dari enam bersaudara yang terpaksa pulang ke kampung dari perantauan mengatakan, 16 tahun hidup di dalam kamar membuat ayahnya malu untuk keluar rumah. Suatu ketika pernah dibawa keluar naik kursi roda ayahnya malah menangis dan minta masuk lagi ke rumah. Ia berharap pemerintah bisa membantu supaya ayahnya bisa kembali normal. “Bapak saya hanya tidak bisa jalan saja, yang lainya normal. Saya ingin tau apa penyakitnya,” jelasnya. Terpisah Kades Taraju Odjot mengaku bukan tidak ingin mambantu namun baru mendapatkan laporan dari pihak keluarga baru-baru ini. “Ya kami juga berharap ada bantuan dari Pemkab untuk pengobatan. Karena Marja tidak masuk sebagai penerima jamkesamas atapun jamkesda (BPJS),” ujarnya. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: