Tim Lain Tak Berani Ngeyel

Tim Lain Tak Berani Ngeyel

MELBOURNE - Red Bull-Renault bukanlah satu-satunya tim yang bermasalah dengan sensor pengukur aliran bahan bakar standar FIA. Karena dianggap melanggar aturan karena menggunakan sensor miliknya sendiri, gelar runner-up yang diraih Daniel Ricciardo di GP Australia dicabut. Saat tim juara bertahan empat musim itu bersiap mengajukan banding atas keputusan diskualifikasi, sejumlah sumber tim lain mengungkapkan kepada Autosport bahwa sensor yang dipasok perusahaan Gill Sensors itu memang payah. Sumber yang enggan identitasnya ditulis itu mengungkapkan, terjadi perbedaan penghitungan antara sensor standar FIA dengan estimasi mereka sendiri. Tapi, jika merujuk pada klarifikasi FIA awal bulan ini, dengan tegas federasi motosport dunia itu menyatakan, aliran bahan bakar yang dihasilkan sensor lain dianggap ilegal. Tidak ada tim lain, selain Red Bull yang menerjemahkan berbeda regulasi tersebut.Sama seperti Red Bull, sejumlah tim juga mendapat peringatan saat aliran bahan bakar mereka sudah melampuai batas 100 kilogram per jam. Namun mereka memilih patuh pada aturan, meski menurut data mereka hasilnya berbeda. Tim-tim itu menurunkan rata-rata aliran bahan bakar mereka agar tidak dianggap melanggar. Kerja sensor versi Gill Sensors itu dianggap tak akurat sejak berlangsungnya sesi latihan bebas Jumat (14/3) lalu. Tapi, tim lain tetap menerima sebagai bagian dari kesepakatan bersama dengan penyelenggara balapan terkait formula efisiensi bahan bakar. Lain halnya dengan Red Bull yang tidak percaya dengan sensor di mobil Ricciardo. Mereka mengganti sensor dengan miliknya sendiri sebelum balapan berlangsung. Selain itu tim Austria itu juga mengacuhkan peringatan FIA untuk menurunkan rata-rata aliran bahan bakar saat balapan berlangsung. Gill Sensors mengklaim akurasi mereka mencapai 92 persen. Teknologi sensor tersebut memang masih baru. Dan isu agar alat tersebut dikaliberasi agar tingkat akurasinya lebih tepat sudah muncul sejak sesi latihan. Tapi tim-tim rival Red Bull memilih untuk tetap menyerahkan semua urusan terkait aturan kepada FIA. \"Jujur saja, kita perlu percaya bahwa situasi ini sudah ditangani dengan baik oleh FIA,\" terang Tim Prinsipal Ferrari, Stefano Domenicali. \"Kita punya FIA yang akan menyelesaikan tugasnya dan saya yakin tidak akan ada masalah,\" imbuhnya. Senada dengan Domenicali, Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan, sistem baru ini hanya perlu waktu untuk berjalan dengan baik. \"FIA tentu mengontrol (rata-rata) aliran bahan bakar dan mengeceknya dengan semua tim. Dan ini adalah persoalan belajar sambil jalan antara FIA dan tim,\" tukasnya. Menurutnya, alat pengukur aliran bahan bakar itu adalah sistem yang diperkenalkan FIA. Sementara tim pada posisi untuk mengintegrasikannya pada mobil-mobil mereka. \"Ini adalah proses belajar dimana tim mendukung FIA dan begitu pula sebaliknya,\" pungkasnya. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: