Produksi Indramayu Incar Pasar Korea

Produksi Indramayu Incar Pasar Korea

KANDANGHAUR – Jika tidak ada halangan, PT Java Sea Food (PT JSF) bakal segera beroperasi pada awal April mendatang. Perusahaan pengolahan ikan yang terletak di tepi jalan raya pantura Eretan Kandanghaur itu, siap mengolah hasil perikanan dari Indramayu untuk dikirim ke Korea. Hal itu terungkap ketika Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah melakukan kunjungan kerja ke PT JSF, Selasa (17/3). Didampingi suaminya DR Irianto MS Syafiuddin (Yance), Dandim 0616/Indramayu Letkol CPN Asyik Rudianto serta sejumlah pejabat, kedatangan Anna Sophanah disambut manajer PT JSF, Mr Khang serta jajaran manajemen. Di tempat itu, bupati bersama rombongan melihat dari dekat lingkungan perusahaan serta mengecek keberadaan para pekerja di PT JSF. Hal lain yang menjadi perhatian bupati adalah menanyakan sampai sejauh mana kenyamanan dalam berinvestasi di Indramayu. “Kami membuka pintu lebar-lebar bagi siapapun yang akan berinvestasi di Indramayu. Perusahaan ini memiliki komitmen dengan pemerintah daerah untuk menggunakan potensi yang ada di daerah, baik berupa tenaga kerja maupun bahan bakunya. Setelah kami cek ternyata 80 persen pekerjanya adalah warga dari Kecamatan Kandanghaur,” kata dia. Sementara itu manajer PT JSF, Mr Khang mengatakan, keputusan perusahaan untuk investasi di Indramayu sangat kuat. Hal itu didasari sumber daya alam yakni perikanan sebagai bahan baku cukup berlimpah. Kemudian, selama ini pihaknya merasa mendapatkan jaminan keamanan dalam berinvestasi di Indramayu. Sehingga keinginan pemerintah daerah untuk menggunakan tenaga kerja lokal juga telah dipenuhi oleh PT JSF. Pabrik ini mulai beroperasi 1 April mendatang, dengan memproduksi berbagai olahan makanan dari hasil laut seperti nugget, sosis, baso, dan lainnya dalam jumlah cukup besar. Jenis olahan makanan itu sangat digemari di Korea, dan semua hasil produksi dari pabrik itu akan langsung dikirim atau diekspor ke Korea. Bahkan jika permintaan memungkinkan juga akan dikirim ke Jepang. “Saat ini pasokan bahan baku dari Kabupaten Indramayu hanya baru sekitar 20 ton per hari. Padahal kami menargetkan suplai bahan baku dan produksi mencapai 50 ton per hari. Kekurangan bahan baku ini masih disuplai diantaranya dari Cirebon dan Brebes. Jumlah tenaga kerja yang ada saat ini baru 200 orang. Jika nanti sudah bisa produksi 50 ton per hari maka tenaga kerja yang kami butuhkan sekitar 800 orang,” kata Mr Khang yang mahir berbahasa Indonesia. Dandim 0616/Indramayu, Letkol CPN Asyik Rudianto yang turut mendampingi bupati menegaskan, pihaknya siap memberikan jaminan keamanan dalam berinvestasi di Kabupaten Indramayu. PT Java Sea Food diharapkan ikut membawa perusahaan asing lainnya dalam hal ini perusahaan asal Korea, untuk bisa berinvestasi di Bumi Wiralodra. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: