Hanyut Sejauh 10 Km, Korban Ditemukan Mengambang
MAJALENGKA – Jasad Rosa Linda (bukan Rosa Indah) yang hanyut terbawa aliran air Sungai Ciherang (bukan Ciburugul) di Desa Cipinang, Kecamatan Rajagaluh Senin malam (17/3), akhirnya ditemukan Selasa petang (18/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Jasadnya ditemukan mengambang di aliran Sungai Ciherang tepatnya di bawah jembatan Desa Weragati, Kecamatan Palasah. Informasi dihimpun Radar, lokasi penemuan jasad korban tersebut terbilang cukup jauh dari tempat awal, karena sudah berbeda desa bahkan berbeda kecamatan, dengan jarak aliran sungai yang ditaksir sudah melewati 10 kilometer dari lokasi awal. Jasad remaja putri 16 tahun asal Desa Cicenang Kecamatan Rajagaluh yang dikabarkan tercebur sungai saat memadu kasih dengan pacarnya ini, ditemukan mengapung dan tersangkut di celah batu pondasi jembatan, oleh salah satu petugas pencarian yang terdiri dari TNI/Polri dan Tagana serta petugas dari BPBD Majalengka. Sementara itu, kekasihnya Gugum Gumelar (17) yang saat kejadian tengah memadu kasih itu, kini telah diamankan di Mapolres Majalengka untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Pasalnya, pihak kepolisian mencurigai kematian korban yang dianggap tidak wajar. Terlebih dari isi pesan singkat pada telepon seluler milik korban penuh dengan pesan singkat bernada emosi dari pacarnya. Menurut Kapolsek Rajagaluh AKP Wagino, korban saat ditemukan oleh tim hanya mengenakan pakaian dalam saja. Padahal sebelumnya korban mengenakan celana jins serta kaus berwarna coklat. Belum jelas dimana pakaian korban apakah terbawa hanyut atau diduga dihanyutkan. Pasalnya, berdasarkan keterangan sementara dari pihak keluarga, korban selama ini tinggal bersama pamannya yakni Parno warga Desa Kumbung Kecamatan Rajagaluh, sedangkan kedua orang tuanya bekerja di Jakarta. Sebelum peristiwa nahas itu, Senin siang (17/3) sepulang sekolah, korban pergi dari rumah dengan mengenakan celana panjang jins dan kaus dengan warna coklat serta membawa laptop dan telepon seluler yang sudah diamankan pihak kepolisian. “Kami amankan kekasihnya sementara, karena ada keterangan yang cukup mencurigakan. Terlebih dari isi pesan seluler milik korban banyak pesan singkat dari Gugum bernada marah diduga karena cemburu terhadap teman sekolah yakni Ri dan In warga Perumahan Bumi Cikal Asih Desa Tenjolayar, yang kini duduk di bangku kelas X,” ungkapnya. Hanya saja, untuk memastikan kematian korban tersebut, perlu dilakukan otopsi jika mendapat persetujuan dari pihak keluarga. Berdasarkan keterangan sementara dari Gugum, pada Senin siang mereka pergi ke Sungai Ciherang, dan bermadu kasih di atas bendungan sungai tersebut. “Setelah itu apakah korban didorong ke sungai dengan kondisi yang hanya mengenakan pakaian dalam, ataukah benar terjatuh. Yang pasti sekitar pukul 17.30 WIB Gugum berteriak menyatakan bahwa pacarnya hanyut,” katanya. (azs/ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: