Tikus dan Wereng Serang Padi

Tikus dan Wereng Serang Padi

KERTAJATI – Panen padi di wilayah Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh pada musim kali ini mengalami penyusutan akibat serangan hama tikus. Petani di wilayah Sukawana Kecamatan Kertajati, Wasra (47) mengeluhkan dengan turunnya hasil panen kali ini akibat hama tikus serta wereng. Apalagi sebelumnya kondisi areal pertanian terendam banjir. Dari luas lahan hampir satu hektare tersebut hanya bisa mendapatkan hasil 5 kuintal dari biasanya mampu 2 ton. Itupun dihitung berdasarkan pembagian gabah upah panen kepada buruh tani. “Kondisi padi terus menerus terendam banjir akibat luapan air sungai. Belum lagi air hujan tidak mengalir secara maksimal akibat dari dampak sebagian dari areal pembangunan tol Cikampek-Palimanan yang belum tuntas dibangun,” ungkapnya. Genangan air saat kondisi padi mulai berbuah, memang memperburuk hasil panen. Akibat drainase tidak baik ini diperparah juga dengan munculnya serangan hama tikus dan wereng. Menurutnya, hampir secara keseluruhan hasil panen padi di wilayah utara Majalengka tersebut mengalami penyusutan. Bahkan, petani lain seperti Atang, tidak sampai memanen hasil tanaman padinya akibat sawah yang luasnya hanya sekitar empat petak ini terserang tikus. Adapun beberapa kondisi padi yang terlihat masih normal ini malah bulir padi tidak berisi. Ia terpaksa memilih untuk tidak memanen tanamannya karena hasilnya tidak akan sebanding dengan upah dan tenaga yang dikeluarkan. “Biasanya sebagian yang kondisinya masih cukup ada itu suka dicari oleh warga yang memungut sisa padi. Meski hanya sehari semalam terendam akibat buruknya drainase, pengaruhnya cukup besar karena kondisi buah tidak berisi,” tuturnya. Petani di Kertajati lainnya menambahkan, hasil panen di wilayahnya hampir sebagian besar nyaris puso. Pasalnya, dari satu hektare lahan sawah hanya mampu menghasilkan gabah sebanyak 2,5 ton hingga 3 ton saja. Padahal bila kondisi tanaman baik, panen bisa mencapai 4 ton. Pengaruh cuaca buruk seperti intensitas hujan yang terjadi ditengarai menimbulkan hawa wereng dan tikus. Biasanya, ketika kondisi cuaca turun hujan pada malam hari hal itu akan mempengaruhi hama wereng yang terus mengendap di setiap batang padi. “Selain itu banjir yang menggenangi areal sawah kami. Makanya hasil panen di sini tidak normal seperti tahun-tahun sebelumnya,” tambah Asep. Tidak hanya di Kecamatan Kertajati, sejumlah petani di Desa Panongan dan Pasindangan Kecamatan Jatitujuh juga beberapa di antaranya bernasib serupa. Terpisah, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Nana Supriana membenarkan jika beberapa areal pertanian di Kota Angin terserang hama tikus. Sekitar 4 ribu hektare areal pertanian yang tersebar di wilayah Kabupaten Majalengka terserang hama tersebut pada musim rendeng kali ini. Sehingga hal tersebut berpengaruh menyusutnya produksi gabah. Namun, pihaknya mengklaim kondisi tersebut tidak akan berdampak besar pada stok pangan di Majalengka. “Hasil panen pada MT kedua mendatang diperkirakan bisa lebih baik lagi. Karena saat itu serangan hama seperti wereng dan tikus diprediksi akan berkurang mengingat cuaca sudah masuk ke musim kemarau,” tandasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: