WJEF 2024, Bey Machmudin Resmikan PLTS Atap di Tujuh SMA dan SMK
WJEF 2024, Bey Machmudin Resmikan PLTS Atap di Tujuh SMA dan SMK -ist-radarcirebon.com
BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar tahun ini membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di tujuh SMA/SMK.
PLTS Atap itu diresmikan secara virtual oleh Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dalam acara West Java Energi Forum (WJEF) 2024 di Pulman Hotel Kota Bandung, Kamis (21/11/2024).
Bey mengatakan, PLTS Atap yang kini sudah beroperasi di tujuh sekolah sudah mulai dirasakan manfaatnya seperti biaya listrik semakin hemat dan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi siswa, khususunya dengan jurusan teknologi atau kelistrikan.
"Sangat bagus sekali manfaatnya, selain juga ini menjadi contoh pengembangan energi hijau di Jabar. Semoga akan banyak CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan yang masuk membantu," ujarnya.
BACA JUGA:Puding Kelapa Muda: Hidangan Segar yang Menyegarkan
Ia menambahkan potensi energi terbarukan di Jabar sangat besar mencapai 152 Gigawatt, namun masih belum maksimal dimanfaatkan.
WJEF diharapkan akan membuka informasi kepada calon investor dan lembaga perbankan untk membiayai pengembangan energi hijau di Jabar.
"Salah satunya adalah PLTS Legok Nangka yang memiliki kapasitas 40 MW," ungkap Bey.
Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan bahwa PLTS Atap di tujuh sekolah dibiayai dengan APBD Jabar sekitar Rp5 miliar.
BACA JUGA:Pemkab Cirebon Terima Sertifikat Empal Gentong dan Nadran sebagai Warisan Budaya Tak Benda
"Ini sebagai stimulan atau contoh, ke depan skema pembiayaan akan diperluas," ujarnya.
Salah satunya melalui pembiayaan perbankan atau sumbangan, seperti saat ini Kedutaan Besar Inggris di Indonesia sudah melakukan pra studi kelayakan (pre FS) terhadap 172 sekolah untuk pembangunan PLTS Atap di Jabar.
Deputi Kepala Bank Indonesia Jabar Muslimin Anwar menambahkan, BI terus mendorong perbankan untuk melakukan pembiayaan pada proyek pembangunan energi hijau, termasuk di Jabar.
Namun diakuinya pembiayaan energi hijau memang masih kecil karena tergolong berisiko tinggi. Namun dengan berbagai program dan insentif diharapkan pembiayaan energi hijau akan meningkat.
BACA JUGA:Generasi 125 Yamaha Serentak Ajak Konsumen Bertumbuh Semakin Mantap di Yamaha Geber Semarang dan Jember
"Tantangan bagaimana kita menjelaskan kepada investor dan perbankan. Itulah pentingnya WJEF ini agar diketahui jalan keluarnya, serta potensi daerahnya mana saja yang dapat dieksekusi segera," jelasnya.
Setidaknya, ujar Musimin, muncul kepedulian dari masyarakat energi, investor dan perbankan untuk bersama meningkatkan pembangunan energi hijau di Jabar.
Selain meresmikan PLTS Atap, dalam WJES 2024 juga dicanangkan Duta Energi Sekolah dan seminar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: