Kemerdekaan Palestina Amanat Konstitusi

Kemerdekaan Palestina Amanat Konstitusi

Rembuk Kemerdekaan Palestina yang digelar Rumah Zakat, Sabtu (23/11). -Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM -Beberapa elemen kemanusiaan mungkin bisa turun ke lapangan membahas isu Palestina, rumah zakat menggagas acara ini (urun rembuk kemerdekaan Palestina) menjadikan ide besar dan yang dikumpulkan disini bukan orang sembarangan, dari unsur Filantropi, mahasiswa tokoh masyarakat, dari acara ini bisa digetok tularkan acara ini, dan Jangan pernah bosan membahas Palestina.

Hal ini mengemuka saat urun rembuk kemerdekaan Palestina, Sabtu (23/11) yang digelar Rumah Zakat. Chief Fundrising Officer Rumah Zakat, Didi Sabir SH MKn, mengatakan, perang hari ini di Palestina yang terjadi hari ini, adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kalau dulu ada letupan dari pejuang Palestina, kata Didi,  paling lama 3 bulan, justru sekarang sudah 1 tahun lebih dan peperangan ini akan berlangsung lebih lama.

“Semakin lama peperangan Palestina melawan Israel, maka semakin mendekatkan kemerdekaan Palestina ini akan terwujud,” tegasnya.

BACA JUGA:Polresta Cirebon Bagikan Bibit Cabai, Ikan, dan Bioflok di Desa Trusmi Kulon

Ketua Attaqwa Center, DR H Ahmad Yani MAg menegaskan, beberapa alasan mengapa kita bela Palestina, karena masjid tertua di dunia setelah masjidil Haram, Al Aqsha pernah menjadi qiblat kaum muslimin, menjadi titik akhir perjalanan Nabi Muhammad SAW, Palestina negeri para Nabi dan Rasul. 

Nilai kebangsaan Indonesia, kata Yani, prinsip anti penjajahan  sesuai pembukaan UUD 1945 “penjajahan di dunia harus dihapuskan”.

Dalam kancah internasional Indonesia konsisten membela kemerdekaan Palestina. “Membela Palestina bukan hanya soal agama, tapi panggilan jiwa kemanusiaan,” ujarnya.

Yani membeberkan Korban meninggal dunia di Palestina mencapai 41.467 jiwa.

BACA JUGA:Puding Kelapa Muda: Hidangan Segar yang Menyegarkan

Mengapa kemerdekaan Palestina itu penting, karena perspektif kemanusiaan karena Palestina menghadapi pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan secara sistematis kondisi pengungsi blokade dan kekerasan setiap hari, perspektif agama karena Palestina sebagai tanah suci dan upaya melindungi masjid Al Aqsha, perspektif politik dan hukum internasional. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: