Kisah di Balik Watu Celek Cirebon, Berawal dari Misi Balas Dendam
Situs Watu Celek di Jl Siliwangi, Kota Cirebon.-ist-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Tidak ada yang tahu siapa pencipta monumen mini Watu Celek yang kini menjadi sebuah situs sejarah di Jl Siliwangi, Kota Cirebon.
Watu Celek berada di samping makam. Batu ini terbilang unik karena mirip dengan alat kelamin laki-laki.
Situs Watu Celek terletak di pusat Kota Cirebon, lebih tepatnya di depan Pasar Kramat.
Monumen mini ini, diyakini berkaitan dengan kesuburan wanita dan kerap didatangi oleh mereka yang sulit memiliki keturunan.
BACA JUGA:Kementerian BUMN Dukung Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Dari beberapa sumber, Watu Celek diduga merupakan sebuah monumen sindiran yang ditunjukan kepada Datuk Pardun.
Datuk Pardun dalam Naskah Mertasinga menyebutnya sebagai murid Syekh Siti Jenar yang berasal dari Banakeling.
Dia merasa muak pada Kesultanan Cirebon karena telah mengeksekusi mati gurunya.
Pada hari yang ditentukan, Syekh Siti Jenar akhirnya di eksekusi di Alun-alun Kesultanan Cirebon dengan cara diikat di bawah pohon Tanjung kemudian ditusuk dengan sebilah keris kepunyaan Sunan Gunung Jati.
BACA JUGA:Ulama Argasunya Doakan Kemenangan Pasangan Beres, Eti Herawati: Semoga Berkah
Pada waktu itu yang melakukan eksekusi mati adalah Sunan Kudus.
Menurut Naskah Mertasinga, peristiwa dieksekusi matinya Syekh Siti Jenar oleh Cirebon membuat murka Datuk Pardun, oleh karena itu ia memutuskan untuk balas dendam.
Dia berencana membunuh Sultan Cirebon dengan cara mencegatnya di tengah iring-iringan.
Pada saat Datuk Pardun datang ke Cirebon, Sunan Gunung Jati sudah wafat, kala itu yang menjadi Sultan di Cirebon adalah Pangeran Agung yang bergelar Panembahan Ratu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: