NU Jabar Tetap Netral, Pengurus Punya Hak Pilih di Pilkada
Wakil Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Barat, H Iwan Alamsyah, menanggapi arah politik NU Jabar di Pilkada Jabar, Minggu (24/11).-Samsul Huda-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - NU (Nahdlatul Ulama) dikenal sebagai organisasi keagamaan berbasis massa terbesar di Indonesia, yang selalu menjadi perhatian utama dalam setiap ajang pesta demokrasi, baik Pemilihan Legislatif, Pemilihan Presiden (Pemilu), hingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Sebagai organisasi yang beranggotakan jutaan umat, NU tetap menjaga sikap netral dalam setiap kontestasi politik, termasuk di Pilkada Jawa Barat.
Wakil Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Barat, H Iwan Alamsyah mengatakan, organisasi NU secara resmi tidak akan mendukung calon manapun dalam Pilkada, dan tetap berpegang pada prinsip netralitas. "Sebagai organisasi, kita tidak berpihak kepada salah satu calon gubernur," tegas Iwan menanggapi arah politik NU Jabar di Pilkada Jabar, Minggu (24/11).
Namun, kata Iwan, setiap pengurus maupun warga NU memiliki hak politik pribadi. Mereka berhak menentukan pilihan politiknya sendiri, tanpa membawa-bawa nama organisasi. "Kami tidak melarang pengurus atau anggota NU untuk mendukung calon tertentu, asalkan tidak mengatasnamakan organisasi," terangnya.
BACA JUGA:Sifat dan Karakter Wedal Senin dalam Tradisi Sunda dan Jawa, Kebaikan dan Keburukannya
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan bahwa dalam diskusi internal bersama para ajengan dan tokoh NU di berbagai wilayah Jawa Barat, mereka bersepakat untuk memilih calon gubernur yang mampu memberikan manfaat bagi umat, serta memiliki komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Kami sepakat bahwa pemimpin yang kami pilih harus yang selalu memberikan manfaat kepada umat, di manapun dia berada," imbuhnya. Berkaitan dengan kriteria calon gubernur yang diinginkan, Iwan menekankan pentingnya pengalaman dalam mengelola daerah yang besar seperti Jawa Barat.
Provinsi ini, merupakan yang terpadat di Indonesia, membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik serta kemampuan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang kompleks.
"Calon yang terpilih harus mampu mengefektifkan birokrasi dan menyelesaikan masalah secara cepat dan efisien," jelasnya.
BACA JUGA:7 Manfaat Kacang Polong untuk Kesehatan Berdasarkan Kandungan Nutrisinya
Selain itu, Iwan juga mengingatkan penting bagi calon gubernur untuk dapat membangkitkan semangat persatuan umat dan mengedepankan toleransi, mengingat keberagaman masyarakat Jawa Barat.
"Jika melihat kecenderungan di ruang grassroot NU dan para kyai, banyak yang lebih mendukung sosok Kang Dedi Mulyadi, yang dinilai mampu membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik," pungkasnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: