Lahan Padi Terkubur Longsor

Lahan Padi Terkubur Longsor

MAJALENGKA – Nasib sial dialami sejumlah petani di Desa Cipeunduey Kecamatan Bantarujeg. Setelah beberapa bulan lalu area pesawahan di desa tersebut sempat terancam gagal panen karena terserang hama tikus, kali ini harapan sejumlah petani untuk memetik padi hasil keringatnya mesti kandas sebagian karena tertimbun longsor. Sedikitnya hampir 10 hektare lahan sawah di lokasi tersebut, tepatnya di Blok Cikarang Desa Cipeundeuy, tertimbun longsoran tebing di atasnya. Padahal, usia padi di kawasan tersebut sudah lebih dari enam puluh hari, dan sudah siap panen dalam beberapa pekan ke depan. Menurut warga setempat Yusuf, longsoran tanah tersebut terjadi Rabu malam (20/3) sekitar pukul 21.00, berbarengan saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Tebing setinggi kurang lebih tujuh meter yang berada tepat di atas parit sawah, longsor akibat terus digerus guyuran air hujan. Dikatakan Yusuf, warga sempat berupaya memperbaiki tanaman padinya dengan cara mengurug tanah longsoran. Tapi tidak berhasil, karena tanaman padinya sudah bercampur dengan lumpur dan material lain dari longsoran tebing itu. “Kemungkinan besar akibat longsor ini, 10 hektare sawah di lokasi tersebut gagal panen. Karena kalaupun tanah longsorannya diurug, padinya tidak bisa tumbuh lagi akibat rusak dan bercampur dengan lonsoran tanah,” kata Yusuf. Sementara itu, Kepala Desa Cipeundeuy Riki Hermawan SSos mengaku jika pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah kecamatan setempat. Menurutnya, bencana tersebut memang dipastikan mengakibatkan sebagian area pesawahan yang berada dekat dengan tebing, menjadi gagal panen. Meski tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian ini, namun Riki mengaku jika dari peristiwa ini para petani mengalami kerugian yang membuat para petani meradang, karena nilai kerugian yang ditaksir mencapai puluhan juta jika dihitung dari modal yang telah dikeluarkan para petani yang mengolah padi tersebut sejak dari benih. Ditambah lagi, peristiwa ini semakin membuat keprihatinan bagi kalangan petani di desanya, karena pada beberapa waktu lalu, juga terjadi serangan hama tikus yang menyerang sebagian besar tanaman padi di desanya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: