Kasus TBC di Jawa Barat Mengkhawatirkan, Begini Penjelasan Kadinkes

Kasus TBC di Jawa Barat Mengkhawatirkan, Begini Penjelasan Kadinkes

Kadinkes Provinsi Jawa Barat dr Raden Vini Adiani Dewi. Foto:-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) di Jawa Barat masih menunjukkan angka yang mengkhawatirkan hingga 100 persen.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Barat dr Raden Vini Adiani Dewi usai menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional 2024 di Satpelkes Jl Ksatria, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Kamis (5/12/2024).

"Pasca pandemi Covid-19, hasil pemeriksaan dan temuan kami bahwa penderita TBC di Jawa Barat itu terbanyak se-Indonesia hingga 120 persen," ungkapnya.

Dikatakan Raden Vini, Jawa Barat merupakan daerah endemis TBC.

BACA JUGA:Liburan Tahun Baru ke Cirebon, Kuningan, Majalengka, Pilihan Wisata Lengkap

BACA JUGA:Seorang Pria Tewas Tertemper Kereta Api di Krucuk Cirebon, Belum Diketahui Identitasnya

"Di Jawa Barat itu adalah daerah endemis, daerah orang yang rata-rata berpotensi sakit TBC. Alhamdulillah pada tahun 2023, hasil penemuan kita hampir di atas 120 persen untuk TBC dewasa. Untuk TBC anak malah naik hingga 370 persen," katanya.

Kadinkes Provinsi Jabar menyebutkan, pihaknya menargetkan tahun 2025 mendatang menuntaskan kasus TBC.

"Target pada tahun 2025 mendatang untuk kami (Jawa Barat) dan tingkat nasional adalah menuntaskan kasus TBC. Jadi setiap tahunnya sering ditemukan makin banyak yang sembuh, maka penularan itu akan berhenti. Dari 120 persen, yang selesai pengobatan itu diangka 76 persen. Jadi masih ada sekitar 50-an persen lagi yang belum mau pengobatan," sebutnya. 

Dokter Raden Vini Adiani Dewi menegaskan bahwa TBC bukanlah penyakit aib atau keturunan.

BACA JUGA:Tumpukan Sampah di Bendungan Karet Sungai Jamblang sudah Bersih

BACA JUGA:Pemagaran Tribun Barat Stadion Watubelah Rampung

"Banyak stigma dalam TBC ini. Padahal kita tahu, TBC inikan bukan sebuah penyakit yang aib. TBC ini ya seperti penyakit flu biasa sebetulnya dan mudah tertular. Jadi kepada masyarakat jangan stigma terhadap pengidap atau pasien TBC. Dari organ tubuh yang terkena TBC, satu-satunya yang menular adalah TBC paru," tegasnya.

Masih di tempat yang sama, Direktur RS Paru Sidawangi, dr Hadri Pramono kepada radarcirebon.com menuturkan, Indonesia urutan kedua dunia kasus TBC terbanyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: