STTC-Unpar Gelar Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
SEMINAR: Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) bekerja sama dengan Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) menggelar seminar pada Kamis (6/12) di Hotel Aston. -Abdullah-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Dalam rangka menyampaikan hasil pengabdian kepada masyarakat tentang arsitektur di Kota dan Kabupaten Cirebon, Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) bekerja sama dengan Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) menggelar seminar pada Kamis (6/12) di Hotel Aston.
Tampak hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya; Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Wandi Sofyan; Ketua STTC Dr Adam Safitri MT; Ketua Yayasan Sigma Quantum Barka Sudiar; serta Wakil Ketua 2 Edi Mulyana ST MT.
Ketua Program Studi Arsitektur STTC Cirebon, Nur Hidayah ST MArs, menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan seminar terkait pengabdian kepada masyarakat yang merupakan kolaborasi antara STTC dan Unpar.
“Kami memaparkan kajian pengembangan kawasan wisata. Ada empat objek yang kami bahas, yaitu Desa Bakung Kidul, Desa Cirebon Girang, Kawasan Kanoman, dan Kawasan Heritage Kota Cirebon beserta pengembangannya,” jelasnya.
BACA JUGA:Tawuran di Cirebon Digagalkan Polisi, 9 Orang Diamankan Bawa Sajam
Nur Hidayah juga menambahkan bahwa kolaborasi antara STTC dan Unpar sudah berlangsung selama 9 tahun.
"Kami menjembatani pemerintah desa dengan pemerintah kota dan kabupaten agar desain yang kami sampaikan dapat diterima oleh dinas terkait dan dijadikan bahan gagasan dalam proses pembangunan yang akan datang," kata Nur Hidayah.
Dalam proses desain, lanjutnya, pihaknya mengidentifikasi kelemahan, kekurangan, dan kelebihan yang ada di masyarakat, sehingga pendekatan yang dilakukan dapat lebih maksimal.
"Pembangunannya pun bisa melalui Corporate Social Responsibility (CSR) karena prosesnya lebih cepat dan tanpa melewati proses panjang," tambahnya.
Alwin Suryono, dosen pascasarjana arsitektur Unpar, mengatakan bahwa mereka mempresentasikan hasil studi yang telah dilakukan.
BACA JUGA:Satpol PP hingga Polisi Militer Razia ke Kantor Dinas di Kota Cirebon, Ini yang Dicari
"Banyak hasil kajian kami yang menunjukkan bahwa Cirebon memiliki potensi luar biasa dari sisi arsitektur. Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, terutama arsitektur lokal seperti keraton," ujar Alwin.
Dirinya juga memberikan contoh, seperti kerajinan gerabah di Cirebon, yang menurutnya merupakan potensi yang sangat besar.
"Kami membentuk lima grup dengan lokasi masing-masing dan mengkaji potensi apa saja yang ada. Sebagai Universitas Katolik Parahyangan, kami ingin berkontribusi untuk Cirebon. Harapan kami, hasil kajian ini bisa ditindaklanjuti dengan tepat. Potensi ini akan sangat disayangkan jika tidak dikawal dengan baik,” tambahnya.
Alwin juga menekankan bahwa wisatawan biasanya mencari keunikan dan ciri khas lokal.
“Cirebon memiliki banyak keunikan lokal, maka untuk pengembangan pariwisata di Cirebon, hal ini harus ditekankan. Cirebon lebih tua dari Yogyakarta, dan hal itu harus ditunjukkan dengan kekhasan lokal Cirebon,” tegasnya. (abd/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: