Sempat Dirawat, 1 Korban Kecelakaan Mobil Tertabrak Kereta Api Akhirnya Meninggal Dunia
Petugas kepolisian melakukan olah TKP mobil tertabrak kereta api di perlintasan kereta api Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat 6 Desember 2024-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sempat tidak teridentifikasi, kedua korban kecelakaan mobil tertabrak kereta api di perlintasan kereta api Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat 6 Desember 2024, akhirnya identitas kedua korban berhasil diketahui.
Data yang diperoleh radarcirebon.com, kedua korban tersebut adalah Casipin alias Ipin (43) diduga pengendara mobil Gran Max jenis pikap warna hitam bernopol E 8033 VM warga Desa Karangampel Kidul, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, dan Kasmadi (52) diduga penumpang mobil, warga Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Cirebon.
Korban Casipin meninggal dunia di lokasi kejadian setelah mobil yang dikemudikannya tertabrak kereta api Argo Bromo Anggrek.
Sedangkan, Kasmadi mengalami luka-luka. Kedua korban dievakuasi ke RS Pelabuhan di Jalan Sisingamangaraja, Kota Cirebon.
BACA JUGA:Atlet Menembak se-ASEAN Bakal Berebut Prestasi di Open Tournament Perbakin Jabar Cup 2024
BACA JUGA:Wapres Gibran Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi
Namun, Kasmadi menghembuskan nafas terakhirnya saat mendapatkan pertolongan medis di RS Pelabuhan.
Kapolres Cirebon Kota AKBP M Rano Hadiyanto melalui Kapolsek Mundu Iptu Didi Sumardi kepada radarcirebon.com mengatakan, bahwa korban meninggal dunia pada kecelakaan tersebut berjumlah dua orang.
"Awalnya hanya satu orang yang meninggal dunia di TKP atasnama Casipin. Namun, korban kedua bernama Kasmadi meninggal di RS Pelabuhan sekitar pukul 17.10 WIB," katanya.
Kapolsek Mundu mengimbau kepada masyarakat khususnya pengendara bermotor untuk berhati-hati saat melintas di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu.
"Kami mengimbau para pengendara bermotor untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu.”
“Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang sering kali melibatkan kendaraan bermotor tertabrak kereta api," ucapnya.
Kapolsek menyampaikan bahwa penting bagi pengendara untuk mematuhi aturan lalu lintas, seperti berhenti sejenak dan memastikan kondisi aman sebelum melintas perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
"Kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu dapat diminimalkan jika pengendara lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru.”
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memprioritaskan keselamatan saat berkendara, terutama di lokasi-lokasi yang memiliki risiko tinggi seperti perlintasan kereta api tanpa penjagaan," pungkasnya.
Sebelumnya, kecelakaan kembali terjadi di perlintasan kereta api Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat 6 Desember 2024.
Kali ini sebuah mobil Gran Max jenis pikap warna hitam bernopol E 8033 VM tertabrak kereta api Argo Bromo Angrek di perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut pada Jumat siang. Insiden ini menyebakan dua orang korban meninggal dunia.
BACA JUGA:Jokowi dan Gibran Jadi Anggota Kehormatan Partai Golkar
BACA JUGA:PGI Mengecam Larangan Pertemuan Jalsah Salanah JAI oleh Pemerintah
Seorang saksi mata bernama Dani mengungkapkan, insiden ini terjadi begitu cepat. Sekitar pukul 14.45 WIB.
Dani yang sehari-hari menjaga perlintasan kereta api tersebut mengungkapkan, bahwa saat peristiwa itu terjadi dirinya sedang mengambil nasi kotak Jumat berkah yang diberikan oleh seseorang.
Saat itu dia belum melihat ada kereta yang akan melintas. Setelah menaruh nasi sedekah tersebut di tempatnya duduk, Dani baru menyadari sebuah mobil sudah ada di tengah-tengah perlintasan.
Sementara itu, di saat yang sama kereta dengan kecepatan tinggi melaju dari arah Jawa menuju Jakarta.
“Pas posisi saya menerima nasi boks Jumat berkah tuh belum ada kereta. Masih posisi aman lah ibaratnya,” kata Dani.
“Sesudah saya nerima nasi berkah, si mobil sudah ada di tengah-tengah (perlintasan kereta api), ya udah langsung kejadian,” imbuhnya.
Menurut Dani, saat kecelakaan terjadi mesin mobil masih dalam keadaan hidup. Dia tidak sempat memperingatkan pengemudi mobil tersebut. Hanya berteriak sesaat sebelum kejadian.
“Kereta arah dari Jawa Tengah.Kereta penumpang. Mobilnya dari arah perempatan Bandengan,” kata Dani.
“Saya engga keburu ngingetinnya, jadi saya cuman teriak aja. Jadi teriak, kalau maju, maju. Kalau mundur, mundur,” cetus pemuda berusia 30 tahun ini.
Meski demikian, Dani berhasil menyelematkan satu orang korban dalam keadaan luka-luka dari dalam mobil nahas tersebut.
Korban seorang kernet bernama Kasmadi (52), warga Desa Mundu, Blok Tegal Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramyu.
“Saya cuman berhasil nyelametin satu (korban). Yang satu (korban lainnya) saya kurang tahu, saya kira satu,” katanya.
BACA JUGA:Melawan, Tim Kuasa Hukum Beriman Lapor Balik Paslon Nomor Urut 4 ke Bawaslu
Menurut Dani, mobil pikap yang ditumpangi korban terseret sekitar 50 meter. Ketika dia menghampiri mobil tersebut pasca kejadian, hanya ada satu korban di dalamnya.
“Yang tahu, yang satunya tuh tukang sampah. Jadi tukang sampah tuh tahu yang satunya melesat jauh,” tutur Dani.
Untuk diketahui, ini adalah insiden kedua yang terjadi di perlintasan kereta api Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon selama dua hari terakhir.
Sebelumnya, pada Kamis 5 Desember 2024 malam, ditemukan jasad seseorang tanpa identitas yang diduga bunuh diri di sekitar perlintasan tersebut.
Seorang saksi melihat korban tidur terlentang di rel kereta dan tidak menghiraukan panggilannya.
"Tubuh korban hancur dan sempat terseret sampai dengan KM 216+23 sekitar 500 meter," demikian keterangan yang diterima redaksi radarcirebon.com. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase