Tidak Sesuai Target, Partisipasi Masyarakat di Pilkada Jabar Hanya 65,97 Persen

Tidak Sesuai Target, Partisipasi Masyarakat di Pilkada Jabar Hanya 65,97 Persen

Jadwal pelantikan Kepala Daerah terpilih di Pilkada 2024.-antikorupsi.org-

BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Berbeda dengan 2018, partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar) 2024 dinilai rendah.

Berdasarkan catatan KPU Provinsi Jawa Barat, tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada Jabar 2024 hanya sebesar 65,97 persen, sementara target yang dicanangkan sebesar 76 persen.

Artinya, partisipasi masyarakat dalam Pilkada Jabar 2024 ini tidak mencapai target yang sudah ditetapkan KPU sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan Pilkada Jabar 2018 silam, partisipasi masyarakat sebesar 74 persen.

BACA JUGA:RSU Medimas Cirebon Tambah Ruang Rawat Inap Eksklusif

BACA JUGA:Terkait Masalah MJ, Begini Reaksi DPC Partai Demokrat Kabupaten Cirebon

BACA JUGA:Rayakan HUT KORPRI Ke-53 dengan Lari Bersama Sejauh 5,3 Kilometer

"Iya pasti (capaian ini) turun, makannya ini adalah pekerjaan kami untuk menaikkan kembali, tetapi pasti di periode mendatang," kata Ahmad.

Sementara, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar Adi Saputro mengungkapkan penurunan partisipasi ini perlu dikaji ulang lebih dalam dan akan menjadi bahan evaluasi pihaknya untuk ke depan.

"Perlu dikaji ulang. Insya Allah ini akan menjadi hal yang kami evaluasi, dan melakukan hal-hal untuk bisa meningkatkan partisipasi pemilih," ucapnya.

Sedangkan, Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Jabar Ummi Wahyuni, menilai bahwa dengan partisipasi pemilih sebesar 65,97 persen di provinsi dengan jumlah pemilih terbesar suatu capaian yang lumayan.

BACA JUGA:Pasca Pilkada 2024, Polres Ciko Ikuti Zoom Meeting Cooling System Bersama Mabes Polri

BACA JUGA:Dahlan Iskan Dorong Putera Puteri Daerah Majukan Ciayumajakuning

"Ini kan sebenarnya sudah melewati, ada beberapa provinsi lainnya juga (di bawah Jabar). Tetapi pasti ini menjadi bahan evaluasi kami terkait tren penurunan yang tidak terjadi di Jawa Barat, terlebih ada kota/kabupaten yang mengalami tren kenaikan," ujarnya.

Di samping itu, Ummi melihat bahwa secara keseluruhan Pilkada di Jawa Barat dengan hampir 74 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada satu penundaan.

"Ini kan menjadi sebuah bentuk kinerja yang baik dari kami, Jajaran KPU Provinsi Jawa Barat, beserta teman-teman di 27 kabupaten dan kota, beserta seluruh stakeholder yang mendukung kami di Pemprov ataupun di Pemda kabupaten/kota," tutur Ummi.

BACA JUGA:Menko AHY: Presiden Prabowo Akan Berkantor di IKN pada Agustus 2028 Mendatang

BACA JUGA:MK Terima 206 Gugatan Sengketa Pilkada Serentak 2024, Berikut Rinciannya

Sebelumnya, berdasarkan penetapan hasil rekapitulasi perhitungan suara, pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dipastikan menjadi peraih terbanyak dalam Pilkada Jawa Barat 2024 dengan memperoleh suara terbanyak dalam kontestasi yang diikuti empat pasangan calon tersebut.

Hasil perhitungan suara yang dibacakan di Gedung KPU Jabar itu, menetapkan pasangan Dedi-Erwan meraih sebanyak 14.130.192 suara yang menjadi paling dominan di antara ketiga calon lainnya.

Suara terbanyak kedua dalam Pilgub Jabar 2024, yakni pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang memperoleh 4.260.072 suara.

Peraih suara terbanyak ketiga, pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina yang meraih 2.204.452 suara. Terakhir ada pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja yang memperoleh 2.116.017 suara. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: