Kritis, Seedorf Bertemu Galliani

Kritis, Seedorf Bertemu Galliani

MILAN - Clarence Seedorf belum juga membuktikan kualitasnya setelah ditunjuk sebagai pelatih AC Milan pada pertengahan Januari lalu. Awalnya, Milanisti -sebutan suporter Milan- menaruh ekspektasi besar kepada Seedorf saat dia menggantikan Mauro Tassotti, carateker pelatih setelah Massimiliano Allagri tersingkir dari kursi kepelatihan Milan awal Januari lalu. Namun, belakangan, harapan \"juru selamat\" yang sudah terlanjur diberikan kepada Seedorf tersebut tidak terbukti. Klimaksnya terjadi saat I Rossoneri -julukan Milan- harus mengalami empat kekalahan beruntun sepanjang Maret. Bahkan, dua diantaranya terjadi di kandang sendiri. Dari total hasil buruk tersebut, satu diantaranya saat mereka tersingkir dari perebutan tiket babak delapan besar Liga Champions dengan kekalahan telak 1-4 di kandang Atletico Madrid (11/3) lalu. Sementara, tiga lainnya semua di Serie A, masing-masing kekalahan pahit 0-2 dari Juventus dalam pertandingan kandang (2/3), kemudian takluk 1-0 dari Udinese, dan dipermalukan Parma dengan skor 2-4 (16/3). Akibat rekor buruk tersebut, Seedorf yang pernah membela Milan selama sepuluh musim itu berada di jurang pergantian. Oleh manajemen, pria kelahiran Belanda, 37 tahun silam ini di ultimatum dalam dua pertandingan terakhir, yaitu bertandang ke markas Lazio (dini hari tadi, red) dan Fiorentina (27/3) mendatang. Bila akhirnya gagal dalam dua laga tersebut, bisa jadi Seedorf harus angkat kaki dari San Siro, markas Milan. Nah, agar sebelum kehilangan muka, Seedorf langsung melakukan berbagai upaya. Termasuk dengan melakukan pertemuan dengan sejumlah elite Milan. Salah satunya adalah Adriano Galliani, wakil presiden Milan. \"Saya yang meminta pertemuan ini. Dan, itu sangat konstruktif bagi perkembangan tim ini. Kepada dia (Galliani, red) saya meminta klub untuk tetap dekat dengan saya serta tim. Semoga ada hasil positif dari hasil pertemuan itu,\" kata Seedorf. Menurut dia, dua bulan adalah waktu yang sangat sedikit untuk bisa beradaptasi dengan pemain-pemain besar yang saat ini bergabung dengan Milan. Dengan begitu, pria yang pernah membela Milan sebanyak 300 laga ini meminta kepada manajemen untuk memberikannya kesempatan lebih banyak lagi. \"Saya merasa bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi sejak kedatangan saya di tim ini. Tapi, manajemen juga harus bijak melihat apa yang terjadi sebelumnya. Tapi, saya melihat Milan adalah sebuah tim yang memiliki komitmen tinggi dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Begitu juga dengan saya yang selalu berusaha bekerja 100 persen untuk kebangkitan tim,\" tegasnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: