Pontren Sirajuttholibin Terisolir

Pontren Sirajuttholibin Terisolir

MUNDU - Permasalahan infrastruktur jalan di wilayah timur Cirebon (WTC) sepertinya masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Cirebon. Jalan berlubang, bergelombang, amblas menjadi hal yang mudah dijumpai. Seperti yang terlihat di Desa Luwung, Kecamatan Mundu tepatnya di Blok Sikatileung dan Blok Sijata. Untuk mencapai kedua blok tersebut, warga harus melewati dua desa yakni Desa Mundumesigit dan Desa Penpen. Selama ini belum pernah ada pengaspalan jalan, padahal termasuk jalan poros desa. Kondisi jalannya masih alami, dengan lintasan dari tanah. Parahnya jika turun hujan, jalan sulit untuk dilewati apalagi oleh kendaraan roda empat, karena jalan tidak terlalu besar. Menurut Kuwu Desa Luwung, Kecamatan Mundu, R Ahmad Kosasih, untuk perbaikan jalan sudah diajukan berkali-kali namun hasilnya belum ada respons, termasuk tahun 2010 pengajuan masih dilakukan. Selama ini, ujarnya usaha warga untuk memperbaiki jalan masih sebatas melakukan pengurugan dengan tanah, sehingga saat hujan jalan akan sulit dilewati. “Termasuk akses menuju Pondok Pesantren Sirajuttholibin di Blok Sijata,” katanya. Padahal, lanjut dia pontren tersebut merupakan salahsatu pontren tertua di Kecamatan Mundu yang ada sejak tahun 1925-an. “Akses jakan yang buruk membuat keberadaan pontren sedikit terisolir. Jumlah santrinya pun kian berkurang. Apalagi sejak, jalurnya terpotong oleh pembangunan jalan tol Kanci-Palimanan membuat kendaraan yang ingin menuju pontren menjadi sulit,” papar Kuwu Udin. Pengasuh Pontren Sirajuttholibin Abdullah Amir menjelaskan, akses jalan yang sangat buruk menuju pontren sangat dirasakan saat acara haul atau Maulid Nabi setiap tahunnya. Tamu dari berbagai daerah kesulitan untuk sampai ke pontren. Jalan yang tersedia hanya cukup dilalui satu mobil. (tta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: