STY Dipecat PSSI, Rumor Konflik Internal di Ruang Ganti Menyisakan Kontroversi

STY Dipecat PSSI, Rumor Konflik Internal di Ruang Ganti Menyisakan Kontroversi

Rumor bermunculan pasca Shin Tae-yong dipecat PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia.-Foto via shintaeyong7777 - Instagram -radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong resmi dipecat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Meski kontrak sudah resmi diakhiri dan STY menerima kompensasi puluhan miliar, namun tak lantas menghentikan kontroversi.

Bahkan, pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert justru ikut kena imbas dari pemecatan ini.

Apalagi yang muncul ke permukaan adalah dugaan terjadi konflik di ruang ganti antara sebagian pemain dengan pelatih.

BACA JUGA:Berencana Liburan ke Semarang? Ini Daftar Makanan Khas yang Perlu Kamu Coba

Pemecatan STY yang dilakukan secara tiba-tiba, menimbulkan banyak reaksi dari berbagai pecinta sepak bola di Indonesia.

Mereka merasa dalam mekanisme pemecatan STY dilakukan tidak transparan dan terkesan terburu-buru.

Beberapa pihak menilai dalam pemecatan STY terjadi karena adanya konflik internal dan keterlibatan mafia bola.

PSSI menyangkal tuduhan tersebut mereka berdalih pemberhentian STY dilakukan atas dasar evaluasi kerja.

BACA JUGA:Besok! Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon, Makanan Dimasak Mulai Jam 01.00 Dini Hari

Rumor Konflik Internal PSSI dan STY 

Kendati demikian, semua rumor itu dibantah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Dia menegaskan, pengakhiran kontrak STY guna  mendapatkan pembaruan strategi, komunikasi, dan kepemimpinan Timnas Indonesia yang lebih baik.

“Kami melihat perlu adanya pemimpin yang lebih bisa menerapkan strategi yang bisa diterima oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik, dan tentunya implementasi program yang lebih optimal untuk timnas,” ujar  Erick Thohir pada konferensi pers.

“Di sepak bola itu yang berat adalah intangible, salah satunya teamwork kekompakan pemain, pelatih, PSSI dengan tim, PSSI dengan pelatih itu dinamika yang tentu menjadi tolak ukur yang tidak mudah diprediksi, tetapi tadi yang saya sampaikan kalau kita coba sebaik - baiknya paling tidak titik - titik ini bisa kita kurangi. salah satunya komunikasi yang saya sampaikan tadi,” beber Erick Thohir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: