Pendeta Ramal Amerika Dilanda Gempa Besar Setelah Kebakaran, 1.800 Orang Meninggal

Pendeta Ramal Amerika Dilanda Gempa Besar Setelah Kebakaran, 1.800 Orang Meninggal

Foto hanya ilustrasi. Tidak menggambarkan keadaan sebenarnya gempa di Amerika.-Pixabay-

Tidak hanya itu. Biggs juga mengatakan, bahwa dia melihat Sungai Mississippi mengalir ke arah yang berbeda. Menurut dia, penglihatan itu merupakan pertanda bahwa akan terjadi perubahan besar di Amerika.

Ramalan Biggs mengenai gempa besar di Amerika merupakan sinyal buruk di tengah kabar buruk yang sedang terjadi. Seperti diketahui, sejumlah wilayah di Amerika saat ini dilanda kebakaran hebat.

Hutan hingga perumahan mewah ludes terbakar. Ribuan orang mengungsi. Hingga menyebabkan 16 orang meninggal dunia.

Dalam artikelnya, Metro menyebut bahwa Ramalan Biggs tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih setelah peristiwa percobaan pembunuhan Donald Trump yang menghebohkan itu.

“Ramalan tersebut mengundang perhatian dunia, dan kini, dengan gempa besar yang diprediksikan ini, banyak yang mulai bertanya-tanya apakah ramalan Biggs akan kembali terbukti benar,” kata Metro.

Ramalan Biggs mengenai gempa menimbulkan kekhawatiran banyak orang. Tapi ilmuan mengingatkan bahwa kecil kemungkinannya gempa besar itu akan terjadi.

Para ilmuwan menyebutkan bahwa di garis patahan New Madrid mustahil terjadi gempa besar. Sebab, panjang patahan tersebut hanya 241 kilometer.

Mereka menjelaskan, bahwa untuk menghasilkan gempa dahsyat hungga magnitudi 10 setidakny dibutuhkan patahan yang panjangnya mencapai 6.200 sampai 10.000 kilometer. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: